AHP Cerita Pengalaman Unik Megawati Kala Kunjungi Ende

Avatar photo
Legislator Andreas Hugo Parera, akrab disapa AHP, saat memperkenalkan kantor baru DPC PDI Perjuangan Ende (16/10/23)
Legislator Andreas Hugo Parera, akrab disapa AHP, saat memperkenalkan kantor baru DPC PDI Perjuangan Ende (16/10/23)

Legislator Andreas Hugo Parera, akrab disapa AHP, menceritakan pengalaman unik ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri kala mengujungi Ende. Pengalaman itu, kata AHP, paling sering ia dengar kalau Megawati menceritakan Ende.

Pengalaman unik Megawati kala mengunjungi Ende diceritakan kembali oleh AHP saat acara gunting pita pembukaan kantor baru DPC PDI Perjuangan Ende, Senin 16 Oktober 2023.

Advertisement
iklan
Scroll kebawah untuk lihat konten

BACA JUGA 

Kata AHP, pengalaman unik Megawati kala mengunjungi Kota Ende terjadi pada tahun 80-an, saat posisi Megawati masih sebagai anggota DPR RI alias legislator.

“Saya ingat apa yang selalu disampaikan oleh ibu ketua umum (Megawati Soekarnoputri), bahwa tahun-tahun 80-an, ketika beliau masih menjadi anggota DPR waktu itu, beliau sering bercerita kalau beliau ke Ende,” cerita Andreas Hugo Parera, membuka sambutannya (16/10).

Ketika berada di Ende Megawati sering menginap di Susteran, kala itu Uskup Agung Ende masih dijabat mendiang Mgr Donatus Djagom.

Ketika menginap di Susteran suatu peristiwa unik dialami oleh Megawati. Ia melihat beberapa orang pria berdiri di luar di sekitar kamarnya, seperti sedang berjaga.

Peristiwa seperti itu tak cuma sekali tetapi terjadi berkali-kali. Setiap dia nginap, pasti ada beberapa pria yang standby menjaganya di sekitar kamar.

“Beliau sering bercerita bahwa ketika beliau di Ende, beliau selalu menginap di Susteran, waktu itu (Uskup Agung Ende) masih Mgr Donatus Djagom. Dan seringkali ketika beliau menginap, dia lihat ada orang di luar yang siap (jaga), di luar terus di sekitar tempat beliau menginap”.

BACA JUGA 

Pria yang selalu menjaga Megawati ketika nginap di Susteran, sambungnya, terdiri dari beberapa orang berperawakan orangtua dan anak-anak muda. Yang orangtua biasanya mengenakan pakaian adat, sementara anak muda pakaiannya bebas saja.

Megawati keheranan lalu memutuskan bertanya. Dan, jawaban yang ia dapat nampaknya cukup mengejutkan.

“Kemudian beliau tanya, ini siapa mereka ini, kenapa mereka ada di sini,” lanjutnya. “Ternyata itu teman-teman dari pemuda katolik dan juga para mosalaki (pemangku adat-red) yang diperintahkan oleh bapak Mgr Uskup Donatus Djagom menjaga ibu Mega”.

Pengalaman unik itu menjadi peristiwa yang paling sering diceritakan oleh Megawati tentang kunjungannya di Ende. Dan karena itu juga, kata AHP, acara-acara di PDI Perjuangan Ende ditekankan agar melibatkan para tokoh agama dan tokoh adat. (ARA/EN)