Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ende, Santo Yohanes Don Bosco, menemui Bupati Ende Djafar Achmad, Senin (25/09/23). Kunjungan para pengurus PMKRI Ende merupakan silahturahmi kepengurusan baru, sekaligus mendiskusikan pembangunan di Kabupaten Ende.
Hadir dalam kunjungan ini ketua presidium PMKRI Cabang Ende, Yuventus Rada Kanga bersama Dewan Pimpinan Cabang atau DPC. Kedatangan para ktivis PMKRI diterima langsung oleh Bupati Ende Djafar Achmad, dilanjutkan pertemuan di ruang kerja Bupati Ende.
BACA JUGA :
Mengenai isi pembicaraan dalam pertemuan tersebut, ketua presidium PMKRI Cabang Ende, Yuventus Rada Kanga menuturkan, kunjungan DPC PMKRI merupakan silahturahmi kepengurusan baru setelah dilantik beberapa bulan lalu. Selain itu, pembicaraan dengan Bupati Ende juga membahas proses pembangunan di Kabupaten Ende pada masa kepemimpinan Bupati Djafar.
“Ini pertemuan biasa, sudah lama direncanakan namun karena teman-teman pengurus ada yang libur kuliah, ada yang KKN (Kuliah Kerja Nyata), baru terlaksana hari ini,” kata ketua presidium PMKRI Cabang Ende, Yuventus Rada Kanga (25/09/23).
“Selain itu kami juga membicarakan agenda pembangunan di Kabupaten Ende tahun kepada pak Bupati selaku pucuk pimpinan pemerintahan,” sambungnya.
PMKRI menilai proses pembangunan di Kabupaten Ende pada tahun ini amat terasa khususnya di bidang infrastruktur jalan. Beberapa ruas jalan yang selama ini dikeluhkan warga mulai dikerjakan misalnya jalur penghubung Ndona-Aekipa.
Memang, pembangunan infrastruktur jalan di seluruh wilayah Kabupaten Ende belum dapat dituntaskan sepenuhnya oleh pemerintah, namun melihat upaya pemerintah khususnya lobi-lobi yang dilakukan oleh Bupati Djafar, pada tahun ini Kabupaten Ende mendapat kucuran dana pembangunan yang cukup besar dari pemerintah pusat.
Besarnya anggaran pembangunan infrastruktur pada tahun ini, tutur Yuventus, perlu diimbangi dengan pengawasan yang ketat oleh pemerintah guna memastikan pembangunan dapat dinikmati oleh masyarakat. Hal ini menjadi tanggung-jawab pemerintah untuk mencegah terjadinya permasalahan seperti proyek mangkrak, kata dia.
“Anggaran pembangunan infrastruktur yang besar perlu diimbangi dengan pengawasan oleh pemerintah. Kita tidak mau masalah proyek mangkrak seperti pembangunan Puskemas Kota Ratu pada tahun lalu, terjadi lagi pada tahun ini,” sambungnya.
PMKRI Ende secara khusus memberikan apresiasi atas pertumbuhan spot-spot ekonomi yang menggeliat di wilayah perkotaan, keberhasilan pemerintah menurunkan angka stunting, serta keputusan Bupati Ende membatalkan pinjaman daerah Rp 20 miliar kepada lembaga bank.
BACA JUGA :
Sementara fokus kritik PMKRI Cabang Ende, kata Yuventus, tertuju pada upaya pemerintah meningkatkan Pendapat Asli Daerah alias PAD. PMKRI Ende menilai peningkatan PAD merupakan sisi lemah pemerintahan saat ini yang belum mendapatkan perhatian secara serius.
Bupati Ende Djafar Acmad yang dihubungi media ini usai pertemuan, mengatakan, dirinya menyampaikan apresiasi atas eksistensi PMKRI Ende dalam mengawasi roda pembangunan di Kabupaten Ende.
Pemerintah Kabupaten Ende, kata Bupati Djafar, menyambut baik pikiran para aktivis dan selalu terbuka atas berbagai masukan demi kemajuan Kabupaten Ende.
“Saya apresiasi ya anak-anak saya para aktivis PMKRI, mereka memiliki kepedulian dan selalu mengikuti proses pembangunan di daerah ini. Saya anggap PMKRI itu mitra pemerintah dan karena itu pemerintahan saat ini selalu terbuka terhadap masukan-masukan PMKRI,” kata Bupati Ende Djafar Achmad. (ARA/EN)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.