Ende  

Banggar DPRD Ende Temukan “Item Siluman” Dalam Rencana Pinjaman Rp 20 Miliar

Avatar photo
Gedung DPRD Kabupaten Ende
Gedung DPRD Kabupaten Ende

Badan Anggaran DPRD Ende menemukan adanya “item siluman” yang akan dibangun menggunakan dana pinjaman Rp 20 miliar. Dalam rapat pembahasan bersama Pemkab Ende, Banggar DPRD Ende menemukan adanya beberapa item pembangunan yang tidak terdapat dalam rencana awal peruntukkan dana pinjaman.

Item-item pembangunan itu dimasukkan secara misterius oleh Pemkab Ende tanpa sepengetahuan lembaga dewan dan selama ini tidak pernah dibahas. Item pembangunan itu ialah pembangunan Waterboom dan pembangunan Kolam Renang.

“Usulan pembangunan yang akan dibiayai dari dana pinjaman daerah, diantaranya adalah Kolam Renang dan Waterboom. Usulan ini sangat bertentangan dengan prioritas awal pembangunan daerah dan tidak ada dalam usulan pemerintah daerah pada awal pinjaman daerah di tahun 2022,” tutur anggota Banggar DPRD Ende, Vinsen Sangu (17/11/22).

“Bahkan Banggar menilai, usulan ini adalah siluman yang tidak memenuhi asas perencanaan yang baik dan benar,” sambungnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Ende kembali mengusulkan rencana pinjaman daerah sebesar Rp 20 miliar dalam rapat pembahasan nota pengantar Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Ende tahun 2023.

Besaran pinjaman tersebut telah mengalami dua kali penurunan dari plafon awal yang ditetapkan dalam APBD induk tahun 2022 sebesar Rp 150 miliar. Sebelumnya, penurunan plafon pinjaman juga terjadi pada Perubahan APBD tahun 2022 sebesar Rp 75 miliar.  Namun, pembahasan pinjaman daerah sebesar Rp 75 miliar tersebut mendapat penolakan dari mayoritas fraksi di dewan mengingat celah defisit yang dalam akibat pinjaman.

BACA JUGA :

Kendati telah ditolak oleh dewan, Pemkab Ende kembali mengajukan pinjaman Rp 20 miliar untuk ditetapkan dalam Penetapan APBD tahun 2023.

Sepanjang pembahasan mengenai pinjaman daerah sejak tahun 2022, menurut Vinsen Sangu, item pembangunan Waterboom dan Kolam Renang tidak pernah diketahui oleh lembaga dewan. Item-item tersebut baru terungkap saat pembahasan bersama Banggar DPRD Ende saat ini.

Vinsen mengaku terkejut adanya item-item pembangunan yang bersifat investasi tersebut. Menurutnya, Banggar DPRD Ende sejak awal telah mewanti-wanti penggunaan dana pinjaman oleh pemerintah terbatas pada pembangunan infrastruktur.

Penekanan Banggar DPRD Ende tersebut sejalan dengan program prioritas paket Marsel-Djafar pada masa kampanye yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Salah satu program prioritas, sebutnya, ialah  janji pembangunan 5 ruas jalur pararel yang menghubungkan antar-kecamatan di Kabupaten Ende.

Pembangunan Waterboom dan Kolam Renang juga dirasakan tidak tepat sekarang ini dikarenakan situasi pandemi Covid yang belum berakhir, resesi ekonomi global yang dampaknya mulai dirasakan, serta keterbatasan fiskal daerah untuk tahun anggaran 2023.

Banggar DPRD Ende, sebutnya, telah memberikan dorongan kepada Pemerintah Kabupaten untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan urgen seperti banjir di dalam Kota, pembangunan jalan antar-kecamatan atau jaringan air minum bersih.

Sementara pembangunan lain yang bersifat investasi seperti Waterboom dan Kolam Renang tidak memiliki urgensitas apabila dibangun dengan dana pinjaman. Banggar DPRD berpendapat, penggunaan dana pinjaman untuk Waterboom dan Kolam Renang tidak aspiratif dan jauh dari kebutuhan langsung masyarakat Kabupaten Ende. (ARA/EN)