Pemerintah kabupaten Ende menggelar pencanangan vaksinasi Covid-19, hari ini Kamis (04/02/21). Dalam penyuntikan perdana ini sejumlah pejabat dinyatakan batal menerima vaksin Covid-19, Sinovac.
Para pejabat terpaksa batal menerima vaksin lantaran tak lolos proses screening. Sekda Ende, Agustinus Ngasu, yang rencananya menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 di Ende, termasuk di dalamnya. Selain Sekda Agustinus Ngasu, Wakil Ketua DPRD Erick Rede juga tak lolos proses screening.
Begitu pun beberapa perwakilan tokoh masyarakat. Bahkan, merambah hingga ke para pejabat yang terdaftar sebagai cadangan, seperti Mensi Tiwe dan Kanis Poto.
Sebenarnya apa itu screening dan bagaimana tahapannya?
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende, dokter Aries Dwi Lestari, menjelaskan, screening dalam pengertian sederhana diartikan sebagai penyaringan. Dalam vaksinasi Covid-19, screening diberlakukan sebelum dan sesudah proses penyuntikan vaksin.
Total screening secara keseluruhan berjumlah 4 tahapan. Mulai dari sebelum penyuntikan, hingga selesai seseorang disuntik vaksin.
Pada tahap awal atau sebelum penyuntikan, RSUD Ende menyiapkan dua meja screening. Meja pertama, untuk melakukan registrasi. Ini merupakan registrasi biasa dan belum masuk pada pemeriksaan klinis. Di meja pertama, akan dilakukan pencocokan data dengan data pusat.
Setelah itu berlanjut ke meja kedua. Di sini, kata dokter Aries Dwi Lestari, seseorang akan diperiksa secara medis.
“Di meja kedua, akan diperiksa suhu tubuh, saturasi oksigen, dan tensi darah,” jelas dokter Aries Dwi Lestari (04/02/21). Masih di meja kedua, lanjutnya, calon penerima vaksin akan di-anamnesa atau diwawancara.
Karena terdapat proses wawancara, maka di meja kedua, disiapkan satu orang dokter dan satu orang perawat. Pertanyaan dalam wawancara berkisar seputar riwayat kesehatan seseorang. Misalnya, apakah Anda sedang hamil atau menyusui? Atau, apakah anda menderita penyakit saluran kronis?
Jika lolos screening di meja kedua barulah seseorang disuntik vaksin Sinovac di meja ketiga. Tapi ini bukanlah proses terakhir. Masih ada satu meja lagi yang harus dilewati.
Selesai penyuntikan di meja ketiga, Anda akan diantar ke meja keempat. Di meja keempat, akan diserahkan formulir anamnesa dan hasil pemeriksaan tadi.
Setelah melalui meja keempat, Anda akan diminta duduk di tempat yang disiapkan selama 30 menit. Jelas dokter Aries Dwi, selama 30 menit akan dipantau apakah Anda mengalami KIPI atau tidak.
“KIPI itu singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.” Lanjutnya, jika tidak mengalami KIPI maka proses vaksinasi berakhir dan langsung memperoleh sertifikat secara online.
Tambah dokter Aries Dwi Lestari, kebanyakan calon penerima vaksin batal saat tensi darah. Faktor gugup disinyalir menjadi sebab utama. (ARA/EN)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.