Ende  

Berlangsung Hikmat, Ibunda Herman Hery Dimakamkan di Kota Ende

Avatar photo
Peti jenazah ibunda Herman Herman, almarhum Yuliana Yohana, diusung ke kendaraan menuju tempat pemakaman (17/10/21)
Peti jenazah ibunda Herman Herman, almarhum Yuliana Yohana, diusung ke kendaraan menuju tempat pemakaman (17/10/21)

Ibunda Herman Hery, Yuliana Yohana, dimakamkan di Pekuburan Cina, Kelurahan Rowowena, Kota Ende, (17/10/21). Proses pemakaman berlangsung hikmat dan dihadiri oleh sejumlah pejabat.

Sebelumnya, ibunda Herman Hery, Yohana Yuliana, menghembuskan nafas terakhir di Jakarta pada 13 Oktober 2021. Jenazah almarhum kemudian dibawa dari Jakarta menuju Kota Ende untuk disemayamkan di rumah duka.

Proses pemakaman hari ini diawali dari rumah duka di Jalan Eltari, Kota Ende. Hadir dalam acara pemakaman sejumlah tokoh nasional dan regional NTT. Diantaranya, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena, mantan Komisioner Komnas HAM RI Natalius Pigai, Ketua DPRD NTT Emi Nomleni, Bupati Ende Djafar Achmad, dan Ketua DPRD Ende Fransiskus Taso.

Di rumah duka acara diawali ibadat rohani secara Kristen Protestan yang dilanjutkan dengan sambutan dari pihak keluarga.

Iring-iringan kendaraan mengantar ibunda Herman Hery, Yuliana Yohana, ke tempat pemakaman di Pekuburan Cina, Kota Ende (17/10/21)
Iring-iringan kendaraan mengantar ibunda Herman Hery, Yuliana Yohana, ke tempat pemakaman di Pekuburan Cina, Kota Ende (17/10/21)

Herman Hery, Ketua Komisi III DPR RI selaku putra sulung almarhum, mengucapkan terimakasih atas keterlibatan seluruh pihak hingga proses pemakaman. Atas nama keluarga, dirinya menuturkan, kehadiran kerabat dan masyarakat telah menguatkan pihak keluarga.

“Kehadiran bapak-ibu sekalian sangat menguatkan kami, sangat menghibur kami, dan sangat membanggakan kami,” ucapnya (17/10).

Herman Hery menabur bunga dimakam ibunda tercinta, Yuliana Yohana (17/10/21)
Herman Hery menabur bunga dimakam ibunda tercinta, Yuliana Yohana (17/10/21)

Perpisahan dengan ibunda tercinta, Yuliana Yohana, dirasakan amat berat bagi keluarga. Namun, diatas itu, kata Herman Hery, perpisahan lebih dilihat oleh keluarga dengan kacamata iman.

“Tidak ada perpisahan yang tidak sedih. Pasti sedih. Tetapi, dalam iman kami sebagai orang Kristen, kami percaya akan dipertemukan kembali dengan mama”.

“Bahwa peristiwa hari ini, betul ada sedih, tetapi yang kami tahu bahwa peristiwa hari ini adalah peristiwa besar bagi kami secara iman Kristiani”.

Bupati Ende, Djafar Achmad, memberikan penghormatan terakhir di makam ibunda Herman Hery (17/10)
Bupati Ende, Djafar Achmad, memberikan penghormatan terakhir di makam ibunda Herman Hery (17/10)

Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf atas nama almarhum dan keluarga besar.

“Kepada seluruh masyarakat Ende, bapak-ibu yang hadir, saya atas nama adik-adik saya dan keluarga, meminta maaf kalau selama hidup, selama tinggal di Ende sekian puluh tahun, mama punya salah… Barangkali ada salah kata, salah sikap, baik sengaja atau tidak sengaja, kami mohon maaf agar jalan lapang bagi mama”.

“Kami juga meminta maaf, jika kami, anak-anaknya yang juga orang Ende, lahir dan besar di kota ini, kami punya sikap yang salah, kami punya kata-kata yang salah… atas nama keluarga besar, kami semua minta maaf”.

Ketua DPRD Ende, Fransiskus Taso, memberikan penghormatan terakhir di makam ibunda Herman Hery (17/10)
Ketua DPRD Ende, Fransiskus Taso, memberikan penghormatan terakhir di makam ibunda Herman Hery (17/10)

Acara pemakaman terasa kian hikmat ketika lantunan puisi bagi almarhum dibacakan oleh para cucu.

Setelah di rumah duka, jenazah almarhum Yuliana Yohana dibawa ke Pekuburan Cina, Kota Ende untuk dimakamkan. Iring-iringan kendaran menghantar almarhum ke tempat peristirahatan terakhir. Acara pemakaman Yuliana Yohana berakhir sekitar pukul 17.00 waktu setempat. (ARA/EN)