Ende  

BPBD Ende Latih SRC Tanggulangi Bencana

Avatar photo
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende, Sebastianus Bele membuka kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Dasar (25/11/20)
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende, Sebastianus Bele membuka kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Dasar (25/11/20)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende membuka kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Dasar, terhadap anggota Satuan Reaksi Cepat (SRC), Rabu 25 November 2020. Hadir dalam kegiatan ini, Kasi Kedaruratan BPBD Propinsi NTT, Marthen Lodo.

Kegiatan pelatihan tersebut diikuti oleh 15 orang anggota Satuan Reaksi Cepat.

Kendati dibuka pada hari ini, kegiatan pelatihan telah dilaksanakan sejak hari sebelumnya. Selama 4 hari, sejak tanggal 24 hingga 27 November 2020, mereka akan belajar konsep penanggulangan bencana, manajemen penanggulangan bencana, kepemimpinan, konsep relawan, dan pertolongan pertama penanganan darurat.

Pelatihan sendiri dilaksanakan di dua tempat berbeda. Pada dua hari pertama pelatihan diselenggarakan di Kota Ende sedangkan untuk dua hari terakhir, latihan akan bertempat di Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Ende.

Kepala BPBD Kabupaten Ende, Sebastianus Bele dalam sambutannya mengatakan, anggota SRC dituntut siap menghadapi bencana.

Selain itu, dituntut pula kemampuan yang baik mengenai manajemen penanggulangan bencana. Karenanya, lanjut Sebas Bele, SCR perlu dibekali pengetahuan penanganan bencana sebab tanpa itu, SCR akan menghadapi kendala yang amat beresiko.

“Jangan sampai kita hanya menyelamatkan korban sedangkan keselamatan kita sendiri, kita tidak pernah dipikirkan,” kata Sebastianus Bele (25/11/20).

Karena itu dirinya mengharapkan 15 anggota SRC yang menjadi peserta, mengikuti pelatihan secara serius.

Sebastianus Bele juga memberikan apresiasinya kepada SRC karena telah bekerja optimal selama masa pandemi Covid-19.

Untuk diketahui, SRC merupakan salah satu garda terdepan Kabupaten Ende di luar Dinas Kesehatan, dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Kerja SRC terbilang berat, dari penyemprotan disinvektan, menjemput pasien, hingga menyiapkan lokasi karantina. (ARA/EN)