Dalam 2 Hari, Djafar Lantik 5 Penjabat Kepala Desa Persiapan

Avatar photo
Pemda Ende, Djafar Ahmad
Pemda Ende, Djafar Ahmad

Dalam 2 hari terakhir, Senin dan Selasa, (6-7/8/2019), Plt. Bupati Ende, Djafar Ahmad melantik 5 orang sebagai Penjabat Kepala Desa Persiapan.

Pada hari Senin (6/8) Djafar melantik Penjabat Desa  Persiapan Kota Baru Tengah dan Mautenda Selatan. Lalu, pada Selasa (7/8), Djafar melantik Penjabat Desa Persiapan Woloara Barat, Waga, dan Mbuli Waragheta.

Acara pelantikan diawali dengan penyerahan Surat Keputusan Tentang Desa Persiapan dari pemerintah daerah kepada panitia Persiapan Desa setempat.

Setelah itu, dilakukan proses pelantikan Penjabat Desa Persiapan. Pelantikan dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Ende Tentang Pengangkatan Kepala Desa Persiapan.

Dalam sambutan setelah acara pelantikan, Djafar menekankan bahwa peresmian Desa Persiapan merupakan wujud tanggung jawab pemerintah daerah kepada masyarakat.

Menurutnya, percepatan pembangunan akan semakin signifikan karena kian dekat dengan warga, atau tidak lagi bergantung kepada Desa Induk.

“Peristiwa peresmian Desa Persiapan ini, tentu menjawab kerinduan masyarakat agar berbagai pelayanan yang selama ini dilaksanakan di Desa Induk dapat dilaksanakan di Desa setempat,” ucap Djafar.

Dirinya mengharapkan, setelah peresmian dan pelantikan Penjabat Desa, masyarakat setempat mulai menata Desanya masing-masing.

Aspek penataan ini, ditekankan Djafar meliputi beberapa hal yang harus dipersiapkan.

“Pertama, Penjabat Kepala Desa siapkan batas wilayahnya,” jelas Djafar.

Aspek penting kedua, adalah pengelolaan anggaran yang akan diterima setiap Desa Persiapan dari Desa Induk.

Terkait pengelolaan anggaran ini, Djafar meminta kepada Penjabat Desa Persiapan agar pengolaan anggaran dilakukan secara profesioanal dan tepat guna.

Pengelolaan anggaran dilakukan dengan memetakan terlebih dahulu potensi yang ada di setiap Desa. Hal ini menurut Djafar agar pembangunan di Desa  sesuai dengan potensi dan karater Desa itu sendiri.

Saat melantik Penjabat Desa Persiapan Woloara Barat misalnya, Djafar mengharapkan Desa yang merupakan bagian dari wilayah Penyangga Danau Kelimutu itu, menyiapkan penyewaan kuda kepada para turis.

“Jadi (warga) di sini siapkan kudanya. Di sini terkenal dengan turis ke Danau Kelimutu pakai kuda.”

Dengan langkah-langkap kreatif seperti itu maka di satu sisi Desa akan berkembang sesuai potensi dan di lain sisi akan menambah pendapatan masyarakat itu sendiri.

Langkah-langkah kreatif amat dibutuhkan mengingat fungsi pendekatan pelayanan yang melekat di dalam pembentukan sebuah Desa.

Hal senada juga disampaikan oleh pimpinan DPRD Ende, Erick Rede, ketika mengikuti proses Pelantikan untuk Desa Persiapan Woloara Barat.

Erick juga mengingatkan kepada struktur di Desa agar bekerja secara optimal dan serius mengurus Desa.

Menurut Erick, sering terjadi masyarakat hanya semangat diawal namun melempem ketika telah menjadi Desa Defenitif.

“Jangan nanti kalau sudah Defenitif, kita ke Kantor kosong, tidak ada orang,” kata Erick (7/8).

Cerita Pembentukan Desa Persiapan

Proses hingga ke tahap pembentukan Desa Persiapan bukanlah hal yang mudah.

Anggota DPRD Ende, Eman Sala yang hadir dalam Pelantikan Penjabat Kepala Desa Persiapan Waga, menceritakan, butuh sekitar 4 tahun hingga tiba ke tahap ini.

Cerita Eman, pada awal masa kepemimpinan Marsel-Djafar periode pertama, Eman bersama para tokoh masyarakat Wada dan Pora menemui pimpinan daerah.

Ketika itu permintaan pembentukan Desa disampaikan kepada Djafar selaku wakil bupati.

Permintaan mereka tak langsung disetujui karena mesti melihat kesiapan desa yang akan dibentuk disesuaikan dengan aturan yang berlaku.

Setelah itu anggota DPRD yang sedikit lagi akan berakhir masa jabatannya ini, selalu mengikuti jalan proses dan mengingatkan pemerintah.

Bahkan, Eman mengaku sempat melakukan interupsi kepada Marsel saat sidang di DPRD, tepatnya sebelum Marsel berangkat ke Kupang mengikuti pelantikan untuk peride kedua.

Namun, Pemda saat itu tak dapat berbuat banyak. Menurut Kadis BPMD, Anis Laka, saat itu tengah terjadi pergantian di tingkat propinsi, maka proses pengajuan Desa Persiapan terpaksa ditunda.

Baru pada awal kepemimpinan Marsel-Djafar periode kedua pengajuan dapat terealisasi.

Karena itulah, Eman mengharapkan pembentukan Desa Persiapan dioptimalkan sebaik mungkin mengingat perjuangan yang cukup pelik hingga tiba di tahap ini.

Menanggapi hal tersebut, Yohana Bedhi, Penjabat Kades Persiapan Waga, mengatakan siap melaksanakan tugas.

Diwawancarai endeh.id, Yohana menuturkan, selama satu tahun sebagai Penjabat Kades Persiapan, dirinya akan bekerja optimal hingga Waga menjadi Desa Definitif.

Untuk diketahui, Pembentukan Desa Persiapan yang dilaksanakan di 5 Desa tersebut merupakan bagian dari 9 Desa yang direncanakan.

Pemerintah daerah masih menyisahkan 4 Desa Persiapan lainnya untuk diserahkan Surat Keputusan dan dilantik.

Menurut Asisten I Pemda Ende, Cornelis Wara, proses untuk 4 Desa akan dilaksanakan secepatnya. Sebab, mulai tanggal 8 Agustus, agenda Pemda Ende dipusatkan pada penyelenggaraan Sepekan Pesta Danau Kelimutu.

Agustinus Rae