Data Penerima Bantuan Sembako Capai 4.000 KK, Tapi Hanya Untuk Wilayah Kota Ende

Avatar photo
1sem

Pendataan yang dilakukan oleh Dinas Sosial (Dinsos) terhadap Kepala Keluarga (KK) miskin yang akan menerima bantuan Sembako telah mencapai 4.000 KK. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinsos Kabupaten Ende, Marmi Kusuma saat diwawancarai Ende News di Kantor Bupati Ende (20/04/20)

“Sudah mencapai 4.000 dan kami akan sorong data itu (ke Bupati), nanti keputusannya bagaimana tergantung pak Bupati,” kata Marmi.

Advertisement
iklan
Scroll kebawah untuk lihat konten

Angka ini naik drastis setelah beberapa hari sebelumnya diumumkan berjumlah 1.743 KK.

Menurut Marmi pendataan dilakukan bekerja sama dengan pihak kecamatan dan kelurahan yang berada di wilayah Kota Ende. Hal ini dilakukan agar mempermudah proses pendataan.

Selain itu, kerja sama dengan pihak kecamatan dan kelurahan dilakukan guna meningkatan akurasi data sehingga tepat sasaran.

Karena itu dirinya optimis bantuan Sembako yang nantinya akan diberikan akan tepat sasaran.

“Kami sudah verifikasi, sampai kemarin kita masih lembur, turun ke Kelurahan-kelurahan. Itu (kesalahan data) kemungkinan kecil. Mungkin ada tapi kecil,” ungkap Marmi.

Marmi juga mengatakan bahwa penerima bantuan Sembako merupakan warga wilayah Kota Ende.

Ditanyai mengenai tidak seluruh KK miskin di Kabupaten Ende mendapat bantuan ini atau hanya untuk wilayah Kota Ende, dirinya menjelaskan bahwa di desa telah ada Dana Desa. Selain itu, menurutnya, warga wilayah Kota Ende lebih merasakan dampak akibat pembatasan sosial.

“Di desa kan sudah ada Dana Desa to, seperti itu. Karena yang rasa, menurut saya itu, di dalam Kota, kalau petani-petani tidak terlalu, dia tetap tanam, tetap panen,” jelas Marmi.

BACA JUGA :

Bantuan Sembako ini juga ditujukan kepada warga yang benar-benar belum mendapatkan bantuan dari program pemerintah lainnya, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan Sembako dari Kementrian Sosial Republik Indonesia.

Bantuan ini akan diberikan kepada KK miskin yang terkena dampak seperti, tukang ojek, sopir travel, pedagang asongan, dan sejenisnya. (ARA/EN)