Ende  

Di Detusoko Barat, Bumdes dan Koperasi Akan Kolaborasi

Avatar photo
Prof Intyas Utami saat berbicara dalam acara FGD (Focus Group Diskusi) tentang Harmonisasi Bumdes dan Koperasi, bertempat di Aula Kantor Desa Detusoko Barat, Selasa (12/10).
Prof Intyas Utami saat berbicara dalam acara FGD (Focus Group Diskusi) tentang Harmonisasi Bumdes dan Koperasi, bertempat di Aula Kantor Desa Detusoko Barat, Selasa (12/10)

Desa Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, merancang kerjasama antara Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Koperasi. Kolaborasi antara dua lembaga itu dilakukan demi mewujudkan kemandirian ekonomi di desa.

Kolaborasi antara Bumdes dan Koperasi yang tengah dirancang bekerjasama dengan Universitas Kristen (Unkris) Satya Wacana.

Guru Besar Unkris Satya Wacana Prof. Dr. Intyas Utami (12/10/21), menuturkan, kerjasama antara Bumdes dan Koperasi dimungkinkan dan amat membantu mengembangkan perekonomian di desa.

“Koperasi sebagai lembaga keuangan non-Bank dan Bumdes sebagai unit usaha milik desa amat dimungkinkan untuk saling mengisi dan mendukung,” jelas Prof Intyas Utami, dalam acara FGD (Focus Group Diskusi) tentang Harmonisasi Bumdes dan Koperasi, bertempat di Aula Kantor Desa Detusoko Barat, Selasa (12/10).

Lanjut Prof Intyas, kerjasama antara Bumdes dan Koperasi bisa dilakukan dengan cara, anggota koperasi menjual hasil usaha kepada Bumdes dan sebaliknya anggota Bumdes bisa berinvestasi di Koperasi.

Jika terobosan seperti itu dapat dilakukan maka dengan sendiri terbangun suatu kemandirian ekonomi di desa. Warga desa akan kuat dari aspek permodalan begitupun dengan pemasaran hasil usaha.

Sekarang ini Unkris Satya Wacana, jelasnya, telah menggandeng dua Bumdes di Kabupaten Ende yakni Bumdes Au Wula Desa Detusoko Barat dan Bumdes Kita, Desa Wologai Tengah, Kecamatan Detusoko. Posisi Unkris dalam kerjasama tersebut ialah sebagai pendamping.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi Dan UMKM Kabupaten Ende, Sebastianus Bele, mengatakan, Desa Detusoko Barat telah memiliki Koperasi Anggur Merah dengan nama KSU Debar. Koperasi ini mendapatkan suport pemerintah melalui Dana Bergulir 250 juta dan Replikasi 250 juta.

Dirinya berharap Desa Detusoko Barat yang telah memiliki modal dasar tidak hanya focus pengembangan Bumdes namun juga Koperasi. Sehingga ke depan, lanjutnya, tinggal memperkuat kepengurusan, pengawasan dan pembinaan.

Camat Detusoko, Dus Santiasa, menanggapi positif langkah progresif yang mengkolaborasikan Bumdes dan Koperasi. Sementara Kades Detusoko Barat, Nando Watu menilai kerjasama antara Bumdes dan Koperasi merupakan peluang emas menguatkan ekonomi warga desa.

“Harmonisasi Koperasi dan Bumdes menjadi peluang emas untuk bekerjasama dan saling menguatkan. Kami apresiasi kehadiran Universitas Kristen Satya Wacana atas tanggung jawab akademik mendukung pemberdayaan ekonomi di desa,” ucap Kades Nando. (ARA/EN)