Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Ende  

Diduga 6 Admin Arisan di Ende Modus Mirip Tersangka Mbak Ve

Avatar photo

Sebanyak 6 admin arisan online di Kabupaten Ende diduga menjalankan arisan dan investasi bodong mirip tersangka mbak Ve.

Seperti diberitakan sebelumnya, Fitriah Handayani alias FH alias mbak Ve, ditangkap Polisi akibat menjalankan arisan online dan investasi bodong pada 17 Oktober lalu. Mbak Ve telah ditetapkan sebagai tersangka dan mendekam di jeruji Polres Ende.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Namun, berdasarkan penelusuran media ini, selain mbak Ve ternyata masih ada 6 admin lain yang menjalankan arisan dengan modus yang sama persis.

BACA JUGA 

Sebanyak 9 orang anggota arisan yang berhasil dikonfirmasi media ini mengatakan, ke 6 admin arisan menjalankan operasi bermodus mirip mbak Ve berinisial SF, VP, FN, KS, Y, DF, dan AM.

Mawar, salah satu anggota arisan yang enggan disebut namanya, mengungkapkan, beberapa diantara para admin merupakan mantan anggota arisan mbak Ve yang keluar dan memilih solo karier.

“Dari 6 admin itu yang saya tahu ada 2 admin yang dulu anggota arisan Ve,” ungkapnya (27/10/23).

Modus para admin ini, tandas Mawar, sama persis dengan admin mbak Ve mengelola arisan. Di dalamnya terdapat dua modus yakni arisan online dan investasi.

Arisan dijalankan dengan bunga menurun, sementara untuk investasi dijalankan dengan mekanisme donatur.

Mengenai mekanisme donatur, tandasnya, para donatur merupakan anggota arisan yang menyerahkan uang kepada admin untuk digandakan. Biasanya, setelah diserahkan kepada admin, uang akan digandakan oleh admin dengan memberikan pinjaman kepada siapapun dengan bunga 30 persen.

Hasil keuntungan pinjaman sebesar 30 persen itulah yang nantinya menjadi keuntungan para donatur.  Kemudian 30 persen keuntungan donatur akan dipotong oleh admin sebagai biaya administrasi.

Pembagian keuntungan antara donatur dan admin tak melulu sama atau tergantung aturan pada setiap kelompok arisan.

BACA JUGA

Narasumber lain, sebut saja Melati, mengungkapkan (29/10), saat ini sistem donatur pada sebagian besar kelompok arisan telah dinonaktifkan oleh admin. Hal itu dilakukan para admin pasca mbak Ve ditangkap Polisi.

Selain itu, ucapnya lagi, setelah sistem donatur dihentikan sementara oleh para admin, masalah baru muncul yakni pembayaran arisan kepada anggota. Beberapa kelompok arisan pun mulai tersendat pembayaran terhadap para anggota.

Beberapa admin beralasan mereka takut dicokok Polisi apabila tetap menjalankan arisan. Padahal, kata Melati, seharusnya pembayaran tetap dilakukan oleh admin karena anggota telah memenuhi kewajiban. (ARA/EN)