Gereja Tertua di Kota Kupang Ditetapkan Jadi Museum Sejarah

Avatar photo
Gereja GMIT Kota Kupang
Gereja GMIT Kota Kupang

Gereja GMIT Kota Kupang ditetapkan sebagai salah satu museum sejarah bagi umat Kristen Protestan di wilayah tersebut. Hal itu disampaikan Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Kupang yang diterima media, Kamis, (3/2).

Pemerintah Kota Kupang telah melakukan pencanangan penataan halaman gedung kebaktiaan dan renovasi gedung sebagai museum sejarah Jemaat Kota Kupang.

Penataan dan renovasi gedung Gereja Kota Kupang yang merupakan Gereja Protestan tertua di Kota Kupang tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan antara Wali Kota dengan Majelis Jemaat Harian  pada tanggal 16 September 2021 yang mendapat dukungan positif dari Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore.

Gereja Kota Kupang merupakan bukti sejarah perkembangan Gereja Kota Kupang sebagai salah satu landmark atau tengara bersejarah Kota Kupang bermula.

Menurut Jefri Riwu Kore, Pemerintah Kota Kupang berkomitmen untuk mendukung program pekerjaan museum sejarah jemaat Kota Kupang dan juga penataan halaman Gereja Kota Kupang sebagai situs sejarah dengan memberikan bantuan dana senilai Rp250.000.000.

Jefri Riwu Kore menambahkan dukungan Pemerintah Kota Kupang selain karena berkaitan dengan meningkatkan kualitas pelayanan gerejawi sekaligus dapat menambah nilai bagi penataan kota.

Dirinya menambahkan, Pemerintah Kota Kupang terus melanjutkan penataan kota seperti taman dan kawasan pantai serta membantu masyarakat tidak mampu melalui program bedah rumah. Untuk itu, dirinya meminta dukungan dan doa baik dari para pemuka agama maupun jemaat sebagai bagian dari elemen masyarakat Kota Kupang.

Untuk diketahui, Gereja Protestan Kota Kupang diresmikan pada tahun 1887 ketika J.F. Niks bertugas menjadi pendeta di gereja tersebut. Dijelaskan dalam situs cagar budaya Kemdikbud, hal itu sesuai dengan isi prasasti dari batu marmer putih yang ditempelkan di sebelah kiri pintu masuk utama. Prasasti tersebut bertuliskan Dil Kerkgebouw in 1887 Gebouwd door J.H. de SISO tenty devan den Hulp pre diker J.F. Niks voor gelden der Gemeente.

Area Gereja Protestan Kota Kupang pada masa pendudukan Jepang sempat difungsikan sebagai gudang amunisi dan perlengkapan perang tentara. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, gereja ini kembali difungsikan sebagai tempat ibadah hingga kini. (ARA/AN)