Ende  

Hargai Etika Politik, Ansy Lema Nyatakan Posisi Wabup Ende Hak Golkar

Avatar photo
Politisi Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDIP) sekaligus anggota DPR RI, Yohanis Fransiskus "Ansy" Lema
Politisi Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDIP) sekaligus anggota DPR RI, Yohanis Fransiskus "Ansy" Lema

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Yohanis Fransiskus Lema, memberikan tanggapan terkait dinamika perpolitikan di Ende, jelang pengisian jabatan Wakil Bupati. Melalui video wawancara, politisi yang akrab disapa Ansy Lema itu menyatakan, posisi Wabup Ende merupakan hak partai Golkar.

Dalam video berdurasi 9.38 detik yang beredar hari ini, Ansy Lema mengatakan dirinya amat mengedepankan etika politik. Dan hal tersebut, kata Ansy, telah disampaikannya sejak jauh-jauh hari.

Advertisement
iklan
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Sejak awal itu PDI Perjuangan, saya, dan setidaknya senior saya pak Herman Hery, sikap kami jelas. Karena pak Marsel itu adalah kader partai Golkar, etisnya, logisnya, yang mengisi jabatan sebagai Wakil Bupati yang kosong, itu adalah kader partai Golkar atau individu yang diusung oleh partai Golkar,” kata Ansy Lema, dalam video yang dirilis pada Selasa (02/03/21).

Dalam demokrasi, jelas Ansy Lema, ada dua prinsip dalam berpolitik yakni etika dan logika.

Secara logika, posisi Wakil Bupati Ende tidak boleh dibiarkan terlalu lama lowong. Hal itu disebabkan adanya tanggung jawab untuk menjalankan kerja pembangunan dan pelayanan publik.

“Yang kedua, harus ada etikanya,” lanjut Ansy. “Etisnya, dalam berpolitik itu, kursi ini ditinggalkan oleh kader partai Golkar, mestinya kader partai Golkar yang harus mendapatkan itu”.

“Karena itu, kami PDI Perjuangan, mestinya mendorong, mensuport, calon yang diusulkan oleh partai Golkar”.

Ansy mengaku terkejut atas berlarut-larutnya proses pengisian jabatan Wakil Bupati Ende. Proses pengisian mestinya bisa diproses pasca kekosongan itu terjadi.

“Ya, terus terang, mestinya ketika almarhum pak Marsel Petu itu meninggal, tidak terlalu lama lagi mestinya, DPRD Kabupaten Ende itu bisa langsung bersidang dan kemudian harus segera mengambil keputusan untuk ada seorang Wakil Bupati”.

Lanjut Ansy Lema, sebagai putra asli Ende-Lio, dirinya cukup menyayangkan kelambanan proses pengisian jabatan Wakil Bupati. Dirinya mengharapkan, jabatan yang telah lama lowong itu segera terisi.

“Sebagai kader PDI Perjuangan, sebagai putra daerah asli Ende-Lio, saya berharap segera akan ada Wakil Bupati Ende”. (ARA/EN)