Hoaks Tsunami Bikin Panik, Warga Ende Berlarian ke Tempat Tinggi

Avatar photo
Kepanikan warga Kota Ende akibat hoaks tsunami, beberapa saat setelah gempa pada Selasa, 4 Desember 2021
Kepanikan warga Kota Ende akibat hoaks tsunami, beberapa saat setelah gempa pada Selasa, 4 Desember 2021

Warga Kota Ende berlarian di jalan-jalan kota mencari tempat yang lebih tinggi. Warga panik lantaran beredar hoaks terjadi tsunami di wilayah pesisir pantai Kota Ende. Kepanikan warga berlangsung beberapa saat setelah guncangan gempa yang terjadi pada Selasa, 14 Desember 2021.

Gempa mengguncang Kabupaten Ende sekitar pukul 11.20 waktu setempat. Dalam rilis yang disampaikan akun twitter Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, @infoBMKG, gempa berkekuatan magnitude 7.5 terjadi pada pukul 10.20 WIB. Pusat gempa berada di 7.59 Lintang Selatan, 122.26 Bujur Timur, dengan kedalaman 12 kilometer barat laut Larantuka, Nusa Tenggara Timur. BMKG juga menyampaikan gempa tersebut berpotensi tsunami.

Goncangan gempa dirasakan hingga Kabupaten Ende. Di Kota Ende, warga yang panik keluar dari rumah-rumah menyelamatkan diri ke tempat aman. Di pusat-pusat perkantoran dan sekolah-sekolah pun demikian, para pegawai dan pelajar menghentikan aktivitas dan terlihat di luar gedung-gedung.

Namun beberapa saat berselang, entah dari mana mulanya, beredar informasi dari mulut ke mulut bahwa terjadi air pasang di pesisir pantai Kota Ende. Hoaks tersebut beredar secara cepat dan membuat warga makin panik.

Di jalan Melati, Kota Ende, misalnya, beberapa warga berlarian dari lorong kantor Bank BCA menuju Melati Atas. Kata warga, sepintas saja, mereka menyelamatkan diri karena mendengar terjadi tsunami di pesisir pantai

“Air laut naik. Air laut naik,” kata para warga sambil berlari.

Para pengendara yang melintas terlihat terpengaruh atas informasi itu dan lantas membelokan kendaraan ke arah Melati Atas. Seluruh jalanan pun akhirnya padat dengan manusia dan kendaraan.

Sementara itu di Jalan Anggrek, Kota Ende, kepanikan juga tak kalah ramai. Jalanan dipenuhi warga yang menyematkan diri menuju ketinggian Woloweku.

Kepanikan warga Kota Ende baru berkeseduhan kira-kira setengah jam kemudian setelah warga tidak menemukan tanda-tanda terjadinya tsunami. Warga lantas kembali ke rumah masing-masing.

Kejadian itu membuat pemerintah daerah mengerahkan petugas berpatroli memberikan penjelasan kepada masyarakat. Pantauan media ini, mobil-mobil dari Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kabupaaten Ende berkeliling dengan pengeras suara. Hal sama juga dilakukan Kepolisian Resort Ende. Pemerintah menghimbau agar warga tetap tenang dan tidak mudah percaya atas informasi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. (ARA/EN)