Hujan Cuma se-Jam, Warga Gang Toper Kota Ende Alami Banjir Parah

Avatar photo
Kondisi Banjir di Kota Ende

Kota Ende alami banjir di beberapa titik akibat hujan deras yang terjadi pada Jumat, 31 Januari 2019. Banjir menggenangi rumah-rumah warga misalnya di Jalan Gatot Soebroto, tepatnya di sekitar Kampus Stipar.

Selain itu di jalan-jalan Kota Ende juga terlihat genangan air yang cukup mengganggu aktifitas warga.

Namun, dari seluruh titik genangan air, titik terparah adalah di Gang Toper, yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kota Ende. Lokasi Gang tepat disamping toko Fernando.Di Gang Toper genangan air akibat hujan bahkan setinggi lutut orang dewasa.

Menurut beberapa warga yang tinggal Gang Toper, daerah itu merupakan langganan banjir setiap datangnya hujan. Bahkan untuk hujan yang hanya selama satu jam sekalipun wilayah mereka kebanjiran.

Banjir di Kota Ende
(Kondisi Banjir di Gang Toper, salah satu lorong di Jalan Ahmad Yani, Kota Ende)

Penyebabnya adalah sistem drainase yang tidak memadai untuk meneruskan aliran air ke laut. Drainase yang sekarang ini ada, memanfaatkan satu buah Selokan yang melewati Bandara Ende selanjutnya ke laut.

Tetapi Selokan ini sering tersumbal akibat sampah dan lumpur. Selama ini pemerintah daerah melalui dinas terkait, menurut warga, jarang membersihkan tumpukan sampah dan lumpur yang sangat tebal itu. Warga sendiri tak mampu karena mesti menggunakan alat berat.

Dalam pantauan Ende News, Selokan ini tersumbat hingga Selokan di Bandara sehingga air tak dapat mengalir dan menggenangi rumah warga. Bahkan sumbatan paling parah adalah di Selokan Bandara, ini membuat aliran air tertahan.

Selokan di Bandara Ende Tersumbat
Aliran air tak mengalir lancar di Selokan Bandara Aroeboesman Ende.

Namun, warga mengakui pembersihan Selokan yang beberapa kali dilakukan Pemda Ende hanya mengurangi genangan, bukan menghilangkan persoalan.

Masalahnya utama adalah sistem drainase yang salah sejak awal. Beban wilayah Jalan Ahmad Yani khususnya di Gang Toper, sebagai penampung aliran air dari wilayah Kota Ende bagian atas (Eltari, Wirajaya, dll), tidak seimbang dengan ukuran Selokan yang kecil dan jumlah Selokan yang hanya satu.

Selama ini warga meminta bantuan pemerintah daerah agar mencarikan mereka solusi namun permintaan warga dijawab oleh Pemda secara tidak mengena.

“Kami minta (agar)  tidak banjir lagi, tapi pemerintah kasih kami Mie Instan,” tegas salah seorang warga. Warga menginginkan penyelesaian atas persoalan ini sebab telah terjadi sejak lama.

Akibat hujan deras yang terjadi selama satu jam ini warga amat kesal dan kesulitan. Warga harus membersihkan genangan air dan akses ke jalan raya pun jadi terhambat. (ARA/EN)