Ende  

Jelang Konser Slank Kondisi Stadion Marilonga Justru Mengenaskan

Avatar photo
Kondisi tribun penonton dan toilet di stadion Marilonga, Kota Ende (15/5/22)
Kondisi tribun penonton dan toilet di stadion Marilonga, Kota Ende (15/5/22)

Kesiapan stadion Marilonga menjadi lokasi konser grup band Slank dipertanyakan lantaran kondisi fisik stadion yang mengenaskan. Nyaris seluruh bagian stadion rusak parah akibat perawatan oleh Dinas terkait tidak maksimal.

Sebelumnya, diberitakan media ini, stadion Marilonga telah disepakati oleh Pemprov NTT dan Pemkab Ende sebagai lokasi konser Slank, sebagai salah satu event dalam kunjungan Presiden Joko Widodo di Ende. Pemprov NTT sebagai menyelenggara telah berkomunikasi mengenai penggunaan stadion kepada Pemkab Ende dan telah disetujui.

Advertisement
iklan
Scroll kebawah untuk lihat konten

Namun, persiapan stadion Marilonga sebagai lokasi konser belum terlihat hingga saat ini, padahal fasilitas stadion mengalami kerusakan parah baik di sisi luar maupun di dalam stadion.

Pantauan media ini (15/5/22), pada sisi luar stadion, cat dinding stadion telah kusam dan gerbang pintu masuk mengalami kerusakan parah.

Kondisi demikian juga nampak pada fasilitas-fasilitas yang berada di dalam stadion Marilonga. Kaca di ruangan ganti pemain serta ruangan lainnya sebagian telah pecah sehingga jendela terlihat bolong. Tribun penonton mengalami keretakan di banyak sisi dan ditumbuhi rumput. Begitupun sampah bertebaran di dalam stadion.

Fatalnya, toilet, sebagai salah satu fasilitas penting dalam penyelenggaraan konser juga nampak mengenaskan. Toilet di stadion Marilonga tidak terawat, kotor, dan dipenuhi sampah. Belum jelas apakah toilet di dalam stadion masih dapat digunakan atau tidak, namun kondisinya nampak tidak layak digunakan.

Mengenai kondisi mengenaskan stadion Marilonga, Kepala Bidang Olahraga Dinas PPO Kabupaten Ende, Fidelis Bela, mengatakan, pengelolaan stadion memang merupakan tanggung jawab instansinya. Namun, keterbatasan anggaran yang dialami oleh dinas PPO Ende mengakibatkan perawatan tidak dapat dilakukan secara maksimal.

Akibat kendala tersebut, kata Fidelis, dinas PPO Ende hanya mampu membiayai perawatan untuk potong rumput dan menyalakan genset.

“Pengelolaan stadion memang dibawah dinas Pemuda dan Olahraga tapi kondisi bahwa kita juga mengalami banyak kekurangan (dana). Untuk pemeliharaan kita praktis hanya untuk biaya pemotongan rumput dan (biaya) untuk menyalakan genset, soal yang lain-lain saya pikir kita bisa lihat sendiri (kondisinya),” kata Fidelis Bela (15/5/22).

Lanjut Fidelis Bela, perawatan stadion Marilonga mulai berkurang dratis sepanjang dua tahun terakhir sejak pandemi Covid berlangsung. Pada masa pandemi dinas PPO Ende sebatas melakukan perawatan di sisi luar stadion, sedangkan di dalam stadion tidak dapat dilakukan perawatan.

“Terus terang selama dua tahun mudai dari Covid, praktis kita untuk merawat di dalam (stadion) tidak ada, kita hanya di luar stadion”. (ARA/EN)