Ende  

Kenal Politik Sejak SMA : Profil Cawabup Ende, Erikos Emanuel Rede

Avatar photo
Calon Wakil Bupati Ende sisa masa jabatan 2019-2024, Erikos Emanuel Rede
Calon Wakil Bupati Ende sisa masa jabatan 2019-2024, Erikos Emanuel Rede

Pengisian jabatan Wakil Bupati Ende telah memasuki tahapan verifikasi berkas kelengkapan calon. Satu diantara dua calon yang ditengah verifikasi oleh Panmil DPRD Ende ialah Erikos Emanuel Rede.

Erik Rede merupakan calon yang diusung partai Nasdem. Pria kelahiran Nuamuri, tanggal 29 Juni tahun 1976, merupakan wakil ketua DPRD dan ketua Nasdem Ende. Dua jabatan yang bisa dibilang “mentereng” bagi seorang politisi.

Advertisement
dpd ri
Scroll kebawah untuk lihat konten

Apa yang didapatnya sekarang di dunia politik, sebenarnya mau menceritakan perjuangan Erik di dunia itu sejak dari bawah. Politik sudah jadi dunianya sejak pertama kali berkenalan diusia muda. Erik, bahkan akrab dengan dunia itu sejak bangku Sekolah Menengah Atas.

“Saya kenal politik sejak masih. Naluri politik saya itu muncul waktu saya masih SMA (Sekolah Menengah Atas),” ucap Erik Rede ketika ditemui media ini di kediamannya, 22 September 2021.

Erik Rede menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di Kota Kupang usai lulus dari SMPK Maria Goreti (Margot), Kota Ende. Di kota karang, keseharian Erik melulu dengan para aktivis sebab beberapa kakaknya adalah aktivis PMKRI.

“Tugas saya waktu itu putar kopi, karena paling yunior. Tapi saya suka karena mereka pintar-pintar”.

Keseharian mendengarkan intrik politik bikin dia keranjingan. Bahkan pernah, Erik tinggalkan pekerjaannya sebagai loper koran hanya untuk mendengar kampanye politik.

“Dulu, pernah Guruh Soekarno Putra datang di Lapangan Sitarda Lasiana (Kota Kupang), kampanye di sana. Saya lepas koran ikut kampanye”.

Karena itulah saat menjadi mahasiswa dia, tanpa ragu, mendaftar diri di organisasi. Pilihannya saat itu menjadi anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Erik Rede aktif di PMKRI sejak tahun 1995, sedangkan di kampus dia tercatat sebagai ketua BEM Unika tahun 1997.

Sekitar tahun 2004 Erik Rede pulang ke kampungnya di Nuamuri. Di tahun yang sama dia bergabung dan mulai aktif di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ende.

Karir politiknya mulai menanjak beberapa tahun berselang. Semua bermula dari kemenangannya sebagai Kepala Desa pada tahun 2008. Delapan bulan kemudian, ingat Erik, dia putuskan maju sebagai calon anggota legislatif.

Keputusan itu bikin geger orang di sekitarnya. Isterinya tidak setuju, pendukungnya apalagi. Tetapi Erik punya pertimbangan lain. Dia tidak bisa berbuat banyak dengan jabatan saat itu sebab belum ada Dana Desa. Situasinya serba terbatas. Itu membuatnya tidak punya pilihan lain selain maju sebagai caleg.

Nama Erikos Emanuel Rede terdaftar sebagai caleg Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI) daerah pemilihan III (sekarang Dapil IV) Kabupaten Ende, pada pileg tahun 2009. Kendati maju dengan persiapan yang jauh dari kata “matang”, tekad Erik ternyata berbuah manis. Erik terpilih sebagai anggota DPRD Ende periode 2009-2014.

“Saya masuk ke DPR kursi ke tujuh, kursi terakhir,” lanjutnya.

Periode pertama di DPRD Ende dia dipercayakan di Badan Anggaran selama satu tahun, lalu empat tahun sebagai ketua Badan Legislasi.

Tahun 2011 Erik Rede menyatakan pindah partai ke Nasdem saat partai itu baru dibentuk oleh Surya Paloh. Di Ende, Nasdem dipimpin oleh Don Wangge sementara Erik Rede menempati posisi sekretaris.

Dari waktu ke waktu karir politik Erik Rede terus menanjak. Saat ini dia dipercayakan sebagai ketua Nasdem Ende, sementara di dewan, Erik Rede menjabat wakil ketua DPRD Ende. Dan karirnya itu, berpotensi naik lagi satu level, jika terpilih dalam pengisian jabatan Wakil Bupati Ende sisa masa jabatan 2019-2024. (ARA/EN)