Ende  

Keributan di Dinas Pertanian Ende, Staf Labrak Kadis Soal Surat Tugas

Avatar photo
Situasi di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Ende beberapa saat setelah peristiwa keributan (16/06/22)
Situasi di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Ende beberapa saat setelah peristiwa keributan (16/06/22)

Keributan terjadi di kantor Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Kamis 16 Juni 2022, sekitar pukul 12.45 Wita. Beberapa staf mengamuk dan memprotes arogansi Kepala Dinas Pertanian terkait Surat Perintah Tugas atau SPT. Situasi sempat gaduh dan terdengar hingga di luar kantor akibat keributan tersebut.

Menurut beberapa staf Dinas Pertanian, keributan terjadi akibat sikap arogansi Kepala Dinas Marianus Alexander, terhadap salah satu staf yang menyebabkan ketersinggungan secara pribadi.

Asal muasal keributan, penuturan sumber kami yang enggan disebutkan namanya, bermula ketika 3 orang staf Dinas Pertanian mendapat penugasan ke luar kota. Namun, setelah penugasan dikerjakan oleh mereka, Kadis Marianus malah tidak mengakui penugasan tersebut dan bahkan memarahi mereka.

Hal tersebut memicu kemarahan salah satu staf yang menjalankan penugasan bernama Athanasius. Athanasius yang tidak terima kemudian marah-marah di kantor serta meminta penjelasan Kepala Dinas. Keributan pun terjadi saat Athanasius dengan emosi yang meluap-luap berupaya menemui Kepala Dinas.

Beberapa saat setelah keributan, Kepala Dinas Pertanian Marianus Alexander yang berusaha ditemui oleh awak media tidak bersedia ditemui. Pesan singkat yang dikirimkan oleh Ende News ke nomor handphone miliknya juga tak mendapat balasan.

Di tempat berbeda, Athanasius Tibu, staf Dinas Pertanian yang berselisih dengan Kadis Marianus, membenarkan peristiwa keributan tersebut. Penjelasan Athanasius, asal muasal keributan memang soal Surat Perintah Tugas yang dijalankan oleh dia dan dua orang rekannya.

Penugasan kepada mereka ditanda-tangani oleh Kepala Dinas Marianus Alexander pada hari Senin (12/06). Mereka ditugaskan mengikuti kegiatan Pohon Induk Terpilih Untuk pengembangan Jambu Mete di Kecamatan Maurole, yang berlangsung pada hari Rabu (15/06). Mereka pun menjalankan penugasan tersebut.

Namun anehnya, saat mereka berada di tempat penugasan, Kepala Dinas malah mengatakan perjalanan mereka tanpa sepengetahuannya saat apel di kantor. Pernyataan Kepala Dinas itu diketahuinya dari rekan-rekan saat dia kembali berkantor pada hari ini, Kamis (16/06). Athanasius awalnya tak lantas berang mengingat mungkin saja Kadis Marianus lupa karena surat ditanda-tangani dua hari sebelum penugasan.

Namun, emosi Athanasius jadi tak terbendung ketika mengetahui pimpinan hanya memojokkan dia sementara yang menjalankan penugasan berjumlah 3 orang. Athanasius juga mengatakan hubungannya dengan Kadis Marianus memang tidak berjalan harmonis sejak lama.

“Yang saya merasa tidak puas itu kemarin di SPT (Surat Perintah Tugas) itu kami ada 3 orang, beliau yang tanda-tangani, lalu di apel itu lebih banyak pojoknya ke saya,” terangnya (16/06)

“Terus, ya, mungkin selama ini juga beliau punya perasaan-perasaan tidak enak, ini saya curiga e secara pribadi, karena saya diperlakukan juga tidak bagus. Sudah lama,” sambungnya.

Mengenai insiden keributan, tambahnya, secara pribadi dia tidak terima karena Kadis Marianus telah menyerangnya secara pribadi. “Saya merasa tidak puas ya, insiden kecil tadi,  tidak puas karena privasi kan sebut saya, ‘pegawai sudah tua, tidak tahu, dan lain sebagainya’ “, ungkap Athanasius.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Marianus Alexander belum dapat dihubungi oleh media ini. (ARA/EN)