Orang Ende zaman dahulu tentu tidak pernah terpikirkan bahwa Gawi, salah satu budaya etnis Lio, bisa masuk studio rekaman seperti sekarang ini. Cukup sulit membayangkan dari masa itu bagaimana salah satu jenis tari adat yang tergolong kuno ini bisa diterima alam modern.
Adalah Eman Bata Dede yang memperkenalkan Gawi ke masyarakat modern. Pada tahun 1995, Eman, yang waktu itu masih tergabung dalam grup vokal Raka Wesa, meluncurkan lagu Gawi berjudul “Gole Ngalu”. Inilah momen sejarah untuk pertama kalinya lagu Gawi masuk studio rekaman.
Eman Bata Dede yang ditemui Ende News di kediamannya (5/3/20) menceritakan, ide meluncurkan lagu Gawi terinspirasi dari berbagai pengalamannya di perantauan.
Eman sempat 6 tahun merantau di Jakarta untuk memenuhi cita-citanya sebagai penyanyi. Dalam rentang waktu itu sering ia berkumpul dengan warga asal Ende lainnya di berbagai hajatan atau pesta. Dan sering terjadi di pesta-pesta itu mereka mengeluh, ingin Gawi namun tak bisa.
Kesulitannya ialah Gawi melulu membutuhkan seorang pelantun yang disebut Ata Sodha. Mencari Ata Sodha bukan perkara mudah sebab seorang Ata Sodha tak boleh membaca teks atau catatan pada saat mengiringi Gawi. Ata Sodha haruslah seseorang yang mendapatkan ilham secara khusus dan benar-benar menguasai alur bahasa adat ketika nyanyian dilantunkan.
“Gawi itu kan harus ada yang namanya Ata Sodha. Jadi, kalau tidak ada yang bisa Sodha maka mereka tidak bisa menari Gawi,” kisah Eman.
BACA JUGA :
Beberapa kali Eman diminta menjadi Ata Sodha untuk memuaskan keinginan teman-temannya diperantauan. Eman selalu mengiyakan sebab dia paham benar, teman-temannya itu ingin Gawi karena sedang ingat kampung.
Pada 1991 Eman Bata Dede kembali ke Ende. Niatnya untuk berkarya melalui musik telah mantap.
Untuk diketahui, pada awal 90-an musik di Ende dan sekitarnya sedang viral akan Rokatenda milik Boby Tunya. Dan Eman, yang belum beken ketika itu tak pernah terpikirkan akan membawa sesuatu yang lain.
BACA JUGA :
Setibanya di Ende, Eman melakukan berbagai persiapan dalam rangka peluncuran album perdana. Persiapan ini termasuk pembentukan grup vokal yang diberi nama Raka Wesa.
Pada 1995 Rakawesa memulai proses pembuatan album perdana. “Waktu itu di Puspas sudah ada Studio Rekaman,” lanjut Eman Bata Dede, mereka pun memproses pembuatan album di tempat itu.
Di dalam album perdana yang direkam mereka terdapat satu lagu Gawi yang diberi judul “Gole Ngalu.” Syair Gole Ngalu bercerita tentang orang-orang Ende diperantauan, bagaimana perasaan mereka, kenangan akan kampung dan sebagainya. Gole Ngalu, ungkap Eman, adalah perasaan warga Ende di perantauan.
Album perdana pun akhirnya diluncurkan oleh Raka Wesa pada tahun 1995 berisi lagu-lagu terbaik mereka, diantaranya lagu Gawi, Gole Ngalu. Dan tanpa mereka sadari lagu Gawi yang ada di album itu menjadi penanda sejarah untuk pertama kalinya lagu Gawi dikasetkan.
Masyarakat Kabupaten Ende waktu itu cukup kaget dengan adanya lagu Gawi yang dikasetkan. Cerita Eman Bata Dede, ketika Gole Ngalu muncul dipublik, dia tidak hanya menerima puji-pujian tetapi juga kritikan. Sebagian masyarakat Ende kala itu memang banyak yang memuji namun tidak sedikit pula yang belum bisa menerima bahwa Gawi dikasetkan.
Atas kritikan itu Eman bergeming. Eman telah yakin bahwa berbagai permintaan akan Gawi di dunia modern perlu ditanggapi. Dan sekarang terjawab, ternyata keyakinan Eman benar adanya, Gawi diputar dimana-mana dan menjadi media memperkenalkan budaya Kabupaten Ende. (ARA/EN)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.