Manager Perse Ende Ungkap Momen Genting Kericuhan Suporter Perseftim

Avatar photo
Managere Perse Ende dalam ETMC 2022, Yulius Cesar Nonga
Managere Perse Ende dalam ETMC 2022, Yulius Cesar Nonga

Kegentingan terjadi di bench Perse Ende saat kericuhan yang dilakukan supporter Perseftim dalam laga perempatfinal El Tari Memorial Cup 2022, antara Perse melawan Perseftim (23/9/22). Penuturan Manager Perse Ende, Yulius Cesar Nonga, dalam kericuhan tersebut salah satu ofisial Perse Ende terkena lemparan dan bench pemain Perse dihujani lemparan.

Kericuhan yang dilakukan oleh suporter Perseftim itu terjadi pada menit ke 83 jalannya laga saat Perse Ende telah unggul atas Perseftim 1-0.

Menurut Manager Perse Ende, Yulius Cesar Nonga, pihaknya tidak mengetahui awal mula atau penyebab terjadinya kericuhan, namun pada menit ke 83 salah satu ofisial Perse Ende tiba-tiba terkena lemparan di pelipis dan menyebabkan yang bersangkutan langsung terjatuh. Lemparan itu menggunakan gelas air kemasan dan berasal dari arah tribun supporter Perseftim.

“Secara detail mungkin kami (Perse Ende) tidak bisa pastikan apa yang menjadi penyebab terjadinya kericuhan itu,” jelas Yulius Cesar Nonga (24/9/22).

“Yang kami tahu itu adalah terjadi lemparan dari tribun supporter Perseftim ke arah bench Perse Ende dan kemudian mengenai salah satu ofisial kita. Lemparan itu, apa namanya, pakai gelas air kemasan kemudian tepat mengenai bagian pelipis dari ofisial itu makanya yang bersangkutan jatuh,” sambungnya.

Saat ofisial Perse Ende terjatuh akibat terkena lemparan, dirinya selaku manager hendak mengadukan peristiwa tersebut ke meja panitia pertandingan. Namun, pada saat yang sama lemparan kembali terjadi ke arah bench Perse Ende bahkan semakin bertambah banyak. Mereka lantas berlindung di bawah bench beberapa saat.

Lemparan ke arah bench Perse Ende ternyata malah semakin menjadi-jadi dan tidak saja menggunakan gelas air kemasan melainkan batu. Yulius kemudian menginstruksikan kepada seluruh ofisial dan pemain Perse Ende berlari menuju ke tengah lapangan menghindari lemparan.

Beberapa ofisial dan pemain sempat terjebak beberapa saat di bawah bench karena batu yang terus beterbangan sebelum akhirnya dapat menghindar ke tengah lapangan.

“Saat kami mau melakukan protes ke inspektur pertandingan dan panitia, saat itu juga semakin banyak lemparan yang diarahkan ke bench Perse Ende, baik dari arah tribun maupun dari arah samping bench. Lemparan-lemparan itu bukan hanya air kemasan saja tetapi sudah dalam bentuk batu-batu yang cukup besar”.

“Sehingga kita menghindar ke tengah lapangan tetapi sayangnya ada beberapa ofisial dan pemain kita yang masih terjebak di dalam bench itu karena batu-batu masih beterbangan,” kisah Yulius.

Kondisi psikologis seluruh skuad Perse Ende masih tertekan kendati telah berada di tengah lapangan. Kata Yulius Cesar Nonga, secara psikologis, skuad Perse Ende belum merasa aman lantaran massa supporter Persefim masih mengamuk dengan batu dan kayu merusak fasilitas pertandingan. Gerakan supporter Perseftim yang secara leluasa itu dikhawatirkan mendekati atau mengincar skuad Perse Ende yang berada di tengah lapangan.

Syukurnya, kata Yulius, amuk supporter Perseftim tidak sampai ke tengah lapangan dan sebatas mengincar fasitas stadion yang berada cukup jauh dari posisi mereka.

Skuad Perse Ende lantas dikuatkan secara perlahan oleh aparat keamanan serta sekelompok supporter Perseftim yang turut menenangkan mereka, sambungnya.

“Para pemain, ofisial dan seluruh kami yang berada di tengah lapangan itu memang merasa ketakutan karena dikhawatirkan mereka akan merangsek masuk ke tengah lapangan mengincar para pemain dan ofisial, tetapi itu tidak pernah terjadi. Jadi saat kami berada di tengah lapangan, tidak ada gerakan-gerakan dari Perseftim Mania yang menuju ke arah kami di tengah lapangan, itu sama sekali tidak ada”.

“Banyak petugas keamanan yang mengawal, dan juga ada sekelompok kecil supporter Perseftim juga ada di belakang kami itu yang juga ikut menenangkan kami bahwa tidak apa-apa kondisi dalam keadaan aman,” ungkapnya.

Yulius juga memastikan bahwa dalam kericuhan tersebut tidak ada kontak fisik antara supporter Perseftim dengan kelompok fasns Perse Ende, Red Boys 58. ARA/EN