Menelisik Keputusan Kabandara Ende Soal Runway

Avatar photo
Ilustrasi
Ilustrasi

Mengenai keputusan  Kepala Bandara Ende untuk tidak melanjutkan program perpanjangan runway  karena beberapa alasan harus kita hormati, karena itu merupakan wewenang beliau.

Tentunya kita percaya dan berharap bahwa semua itu sudah diperhitungkan melalui kajian yg komperehensif dari semua aspek. Begitu juga dengan perkiraan  besarnya biaya yang di butuhkan untuk perpanjangan landasan dan fasilitas penunjangnya.

Tapi yang menarik dari pernyataan beliau adalah perpanjangan runway Ende itu bukan suatu hal yang mustahil. Artinya ada kemungkinan untuk bisa diperpanjang, entah kapan . Semua itu kembali lagi pada keinginan, biaya serta kemanfaatannya.

Alasan utama yang dikemukakan mengenai pembatalan perpanjangan tersebut adalah karena adanya kendala secara fisik, anggaran serta masih rendahnya tingkat kebutuhan masyarakat akan transportasi udara.

Dari ke tiga alasan tersebut, menurut saya, alasan anggaran adalah yang paling menjadi perhatian dan memang  harus diakui  itu membutuhkan dana yang besar .

Untuk alasan fisik ,semua memahami untuk perluasan dan perpanjangan runway pastinya ada dampak terhadap kehidupan penduduk di sekitar  bandara. Kultur orang Ende sangat permisif .Mereka akan  mengerti kalau itu demi  pembangunan daerahnya. Apalagi sebelumnya sudah pernah dilakukan  pembebasan sebagian lahan mereka. Semua itu kembali lagi kepada sebuah goodwill dan anggaran yang tersedia.

Dan yang paling menarik dari semua itu adalah alasan  ketiga, yakni  kebutuhan masyarakat Ende atas transportasi udara yang masih rendah sehingga belum membutuhkan perpanjangan runway. Ada sebagian  masyarakat Ende menanyakan, dan saya pun belum bisa memberikan jawaban yang tepat . Mereka menanyakan, kalau memang tingkat penggunaan transportasi udara di Ende masih rendah, cuma 4 flight per hari, terus apa urgensinya membangun terminal yg besar dan megah dengan biaya miliaran seperti itu.

Saya hanya bisa menjawab tidak tahu, karena yang bisa menjawab ini adalah pihak pihak terkait  seperti  bapak Kepala Bandara atau bapak bapak pengambil kebijakan. Mereka yang berkompeten untuk menjawab  mengenai alasan pembangunan tersebut.

Tapi sudahlah, sepertinya masyarakat mungkin tidak perlu tahu secara gamblang alasan dan urgensitas dari pembangunan terminal itu. Yang mereka harapkan adalah apa yang direncanakan dan yang dibangun sesuai dengan harapan serta bermanfaat bagi mereka, tentu sekalian dengan pembangunan ekonomi Ende yang lebih baik.

Pada dasarnya masyarakat sangat kritis dalam memberikan tanggapan apalagi soal pembangunan di daerah -kalaupun  diam  bukan berarti mereka  tidak mengerti-.

Penulis : Capt. Abdurchman Sumbi, Pilot Boeing 777 Garuda Indonesia