Ende  

Pernah Bertugas di Sudan, Afrika, Ini Sosok Komandan Upacara HUT Bhayangkara di Ende

Avatar photo
IPDA Yosef Frederik Mali
IPDA Yosef Frederik Mali

Upacara peringatan HUT Bhayangkara yang digelar Polres Ende berlangsung khikmat, Sabtu, 1 Juli 2023. Upacara dipimpin langsung oleh Kapolres Ende AKBP Andre Librian sebagai Inspektur Upacara, dengan Komandan Upacara dipercayakan kepada IPDA Yosef Frederik Mali.

IPDA Yosef Frederik Mali yang saat ini menjabat sebagai Kapolsek Wolowaru, Kabupaten Ende, merupakan lulusan Bintara Polisi tahun 2006 dan lulusan Perwira Polisi tahun 2020. Penelusuran Ende News mendapati bahwa sosok ini cukup berprestasi di lingkup Polda NTT.

Advertisement
dpd ri
Scroll kebawah untuk lihat konten

Salah satu prestasi yang bikin kagum adalah sosok ini pernah bertugas setahun lebih di Sudan, Afrika, dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB. IPDA Yosef Frederik Mali merupakan salah satu dari 140 personil Formed Police Unit (FPU) Polri yang ditugaskan ke Sudan pada tahun 2018. Pasukan FPU, atau akrab dikenal dengan nama Pasukan Garuda Bhayangkara menjalani tugas di Sudan selama 14 bulan.

BERITA TERKAIT :

IPDA Yosef Frederik Mali, dikonfirmasi media ini (2/7/23), membenarkan hal tersebut. Dia kemudian menceritakan bahwa pengalaman itu terjadi saat dirinya tengah menjalani tugas pada Ditlantas Polda NTT. Saat itu, pada 2017, muncul surat dari Mabes Polri mengenai penerimaan anggota Formed Police Unit.

“Jadi waktu itu ada surat dari Mabes Polri bahwa akan ada pembukaan penerimaan anggota FPU, Formed Police Unit, nanti kalau lolos akan bergabung dengan pasukan PBB untuk ditugaskan ke negara-negara konflik,” tutur IPDA Yosef Frederik Mali (2/7).

Dia pun mengikuti pembukaan itu dan dinyatakan lolos tes administrasi. Namun, untuk bergabung ke pasukan FPU tak sebatas administrasi, masih banyak latihan dan pendidikan yang mesti dilalui terlebih dahulu.

Usai lolos tes administrasi, dia kemudian diberangkatkan ke Jakarta mengikuti latihan. Pelatihan dilaksanakan sekira dua minggu terdiri dari latihan menembak, tes mengemudi, psikologi, kesehatan dan bahasa inggris. Hasil tes ini, sambungnya, terdapat 160 orang personil dinyatakan lulus dari total 2 ribu anggota polisi yang mengikuti pelatihan dari seluruh Indonesia.

Setelah itu pun masih ada tes lagi, para personil polisi yang dinyatakan lulus dipanggil kembali menjalani latihan atau disebut pra operasi. Latihan pra operasi ini semacam pendidikan yang mereka tempuh selama 5 bulan. Latihan pra operasi meliputi latihan fisik, menembak hingga bahasa sehari-hari masyarakat Sudan, Afrika.

“Latihan pra operasi itu ada menembak, latihan fisik, belajar budaya Indonesia, bahasa inggris, bahasa Arab, karna di Sudan kan bahasa sehari-harinya bahasa Arab,” ucapnya.

Dari 160 personil yang mengikuti pra operasi sebanyak 140 orang dinyatakan lolos menjadi pasukan FPU yang ditugaskan untuk misi perdamaian di Sudan. Mereka di berangkatkan ke Sudan pada bulan Januari tahun 2018 sebagai kontingen pasukan polisi Indonesia ke 10 di Sudan. Kontingen pertama pernah dipimpin oleh Kapolda saat ini Irjend Pol Johanis Asadoma, sebutnya.

“Nah, kita punya Kapolda sekarang, beliau juga pernah memimpin kontingen ke sana, ke Sudan, yang merupakan kontingen pertama dari polisi Indonesia yang bertugas di Sudan. Kalau saya kontingen ke 10”.

Misi perdamaian di Sudan dijalankan selama 14 bulan. Mereka tergabung dalam tim United Nation African Union Hybrid Mission in Sudan atau UNAMID yang ditempatkan di kota El Fasher, ibukota Darfur.

Situasi Sudan sendiri, tuturnya, sedang berkecamuk perang saudara akibat perebutan kekuasaan. Perang ini menjadikan situasi Sudan tidak menentu dan sering terjadi saling serang. Menghadapi situasi ini pasukan dituntut selalu waspada. “Situasi di sana unpredictable, tidak bisa diprediksi, bisa saja masyarakat yang datang ke kita itu memiliki niat jahat, kita tidak pernah tahu, jadi selalu waspada”.

Di Sudan, pasukan Garuda Bhayangkara ditugaskan mengawal bantuan PBB kepada masyarakat dan melakukan penjagan terhadap tim ataupun delegasi dari negara-negara pemberi bantuan.

Usai melaksanakan misi perdamaian pasukan Garuda Bhayangkara dipulangkan kembali ke Indonesia pada bulan Maret tahun 2019.

Kembali ke Polda NTT, IPDA Yosef Frederik Mali mengikuti tes Perwira Polisi dan lulus pada tahun 2020. Setelah itu dia mendapat penugasan di Polres Manggarai sebelum akhirnya dipercayakan sebagai Kapolsek Wolowaru hingga saat ini. (ARA/EN)