Perse Akan Patahkan Dua Mitos Ini Jika Juara ETMC 2022

Avatar photo
Partai final ETMC 2022 mempertemukan Perse Ende melawan tuan rumah Persebata Lembata
Partai final ETMC 2022 mempertemukan Perse Ende melawan tuan rumah Persebata Lembata

Skuad Perse Ende akan melakoni laga final El Tari Memorial Cup (ETMC) 2022 melawan tuan rumah Persebata Lembata pada Kamis, 29 September 2022. Jika berhasil menjadi juara ETMC maka Perse Ende akan mematahkan 2 sejarah yang membentang cukup lama dan menjadi mitos di turnamen ETMC.

Jika menang di laga final, Perse Ende akan mematahkan mitos tuan rumah selalu menjadi juara ETMC dan mitos bahwa Perse hanya bisa juara di Ende.

Advertisement
iklan
Scroll kebawah untuk lihat konten

Sejarah tuan rumah selalu menjadi juara turnamen ETMC sudah membentang cukup lama sekira 10 tahun dan sudah semacam mitos di turnamen sepakbola terakbar di NTT tersebut. Mitos tuan rumah selalu menjadi juara telah dimulai sejak tahun 2010 saat tuan rumah PSKK Kota Kupang menjadi juara gelaran ETMC di Kupang. Selanjutnya pada gelaran ETMC tahun 2011 di Kabupaten Sumba Barat Daya, tim Persedaya memperpanjang sejarah tersebut.

Kemudian pada 2013 saat Manggarai Barat yang menjadi tuan rumah, Persamba melanjutkan tradisi tuan rumah menjadi juara turnamen ETMC. Tak sampai di situ, pada 2015 tuan rumah saat itu Persami menjadi jawara dan dilanjutkan oleh Perse Ende dalam ETMC 2017 di Kabupaten Ende. Terakhir, tuan rumah PS Malaka melanjutkan mitos dengan menjuarai ETMC tahun 2019.

Keberadaan mitos tersebut juga diakui oleh manager Perse Ende, Yulius Cesar Nonga. Namun, menurut dia, skuad Perse Ende memiliki peluang yang sama dengan tuan rumah Persebata Lembata pada laga final kali ini.

“Terkait fenomena di beberapa gelaran ETMC, terakhir-terakhir ini fenomenanya adalah tim tuan rumah selalu menang. Kita mengakui ada fenomena itu, dan tentu di partai puncak semua tim yang akan bermain dalam hal ini Perse dan Persebata akan punya kans, akan punya kesempatan yang sama untuk bisa memenangkan pertandingan final nanti,” tutur manager Perse Ende, Yulius Cesar Nonga usai laga semifinal ETMC (26/9/22).

Mitos kedua adalah Perse Ende hanya mampu menjuarai turnamen ETMC saat bermain di kandang sendiri. Mitos ini belum terbantahkan hingga saat ini.  Selama turnamen ETMC digelar Perse Ende telah menjadi juara sebanyak dua kali dan kedua-duanya terjadi saat Kabupaten Ende menjadi tuan rumah. Kabupaten Ende menjadi tuan rumah ETMC sebanyak dua kali (tahun 1999 dan 2017) dan kedua-duanya disapu bersih oleh Perse dengan menjadi juara.

Di luar dua gelaran ETMC tersebut Perse Ende belum pernah menjadi juara. Peluang bagi Perse Ende menjadi juara sebenarnya sempat terbuka saat gelaran ETMC Malaka tahun 2019 ketika mereka melaju ke partai semifinal. Sayangnya, Perse yang datang dengan skuad terbaik dan mendominasi permainan sejak menit awal tak mampu memenangi laga kontra Persamba. Perse dipaksa bermain imbang hingga akhir babak extra time lalu kalah adu penalti dari Persamba.

Jadi, jika Perse Ende mampu menjuarai ETMC Lembata dengan mengalahkan Persebata maka Perse akan mematahkan kedua mitos tersebut. (ARA/EN)