Penguasa 84 tahun Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz dibawa ke rumah sakit King Abdul Aziz, di ibukota Riyadh (20/7/20). Menurut laporan yang dikeluarkan Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman tengah sakit dan menjalani perawatan medis di rumah sakit tersebut.
Melansir kantor berita resmi Arab Saudi, Saudi Press Agency, Raja Salman menderita radang kandung empedu.
Berita dirawatnya Raja Salma menganggetkan banyak pihak. Setelah berita itu beredar, Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menunda kunjungan yang dijadwalkan ke Arab Saudi, kata Menteri Luar Negeri, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.
Raja Salman, menghabiskan lebih dari 2,5 tahun sebagai pangeran mahkota dan wakil perdana menteri sejak Juni 2012 sebelum akhirnya menjadi raja. Sebelum menjadi Raja, dia juga pernah menjabat sebagai gubernur wilayah Riyadh, selama lebih dari 50 tahun.
Kabar sakitnya Raja Salman dengan sendirinya membuka pembicaraan tentang generasi penerus tahta. Penguasa de facto dalam daftar selanjutnya di tahta adalah pangeran mahkota, Mohammed bin Salman.
Pangeran Mohammed bin Salman secara luas disebut sebagai MbS, yang telah meluncurkan reformasi untuk mengubah ekonomi kerajaan dan mengakhiri “kecanduan negaranya” pada minyak.
Pangeran berusia 34 tahun ini, amat populer di kalangan pemuda Saudi, karena telah mengurangi pembatasan sosial di kerajaan Muslim konservatif.
Selain itu, dia juga memberikan lebih banyak hak kepada perempuan dan berjanji untuk mendiversifikasi ekonomi.
Hingga saat ini, perkembangan terbaru mengenai kondisi Raja Salman belum dikeluarkan oleh kantor berita resmi Arab Saudi. (SPA/EN)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.