Religi  

Renungan Katolik : “Menjadi Hamba Yang Baik”

Avatar photo
rgara
Oleh Fr . M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao-Ende
Oleh Fr . M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao-Ende

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur?Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan!

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 25: 14 – 30, yakni Perumpamaan Tentang Talenta. Ada 3 orang hamba dipercayakan untuk mengelola harta milik tuannya berupa talenta. Dalam konteks ini, talenta berarti ukuran jumlah uang yang sangat besar nilainya, yaitu 6000 dinar.

Hamba pertama diberi 5 talenta, hamba kedua di beri 2 talenta dan hamba ke tiga diberi 1 talenta. Mereka diberi sesuai dengan kemampuan. Itu artinya tuan atau majikan mereka tahu kemampuan masing masing hambanya.

Namun, lihatlah sikap atau karakteristik ketiga hamba itu. Hamba yang pertama dia mengelola atau mengembangkan 5 talenta menjadi 10 talenta. Demikian pula hamba yang diberi 2 talenta, dia mengelola atau mengembangkan 2 talenta menjadi 4 talenta.

Sedangkan hamba yang diberi 1 talenta, dia menyembunyikan 1 talenta, sehingga tidak memperoleh laba. Akibatnya dia dicap sebagai hamba yang jahat dan malas, serta dianggap hamba yang tidak berguna. Oleh karena itu, ia dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap.

Bagaimana dengan kita? Kita pun telah dikaruniai talenta atau kemampuan, atau bakat atau keterampilan, yang berbeda beda sesuai dengan kesanggupan kita masing masing. Dan, kita diberi daya dan akal untuk mengelola atau mengembangkan berbagai talenta yang kita miliki, untuk kemuliaan Tuhan, dan jangan sampai kita seperti hamba yang ketiga yang menyembunyikan talenta yang percayakan tuannya.

Dan jika kita seperti sikap hamba yang ketiga, maka kita juga akan disebut hamba yang jahat dan malas serta akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Oleh karena itu, agar kita tidak bernasib sama seperti hamba yang ketiga, maka kita diminta untuk mengembangkan talenta yang Tuhan telah karuniakan kepada kita masing-masing, dengan terus mengupdate dan mengupgrade diri, agar menjadi lebih kompeten dan profesional dalam bidang tugas kita masing masing.

Ingatlah pula bahwa suatu saat Tuhan akan meminta pertanggung jawaban dari kita atas talenta yang Tuhan anugerahkan kepada kita masing-masing. Akhirnya, talenta atau kemampuan atau bakat keterampilan berasal dari Tuhan, dan akan kembali untuk memuji dan memuliakan Tuhan, melalui sesama yang kita layani. Semoga demikian. Selamat Berakhir pekan.