Renungan Katolik : “Orang-orang Takjub”

Avatar photo
Ilustrasi
Ilustrasi
Oleh Fr . M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK Frateran Ndao-Ende
Oleh Fr . M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao-Ende

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan!

Pada hari ini gereja katolik sejagat memperingati Santo Yohanes Maria Vianey, Imam. Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 13: 54. 55. 56b – 58, yakni tentang Yesus Ditolak Di Nazareth. Pertanyaan menarik dalam Injil hari ini ialah, mengapa Yesus ditolak di tempat asal-Nya, yakni di Nazareth?

Advertisement
iklan
Scroll kebawah untuk lihat konten

Yesus ditolak hanya karena mereka tahu asal usul keluarga-Nya. Dan Yesus di tolak hanya karena mereka tahu orang tua-Nya seorang tukang kayu, dan ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudaraNya juga mereka kenal?

Padahal saat Yesus mengajar di rumah ibadat mereka, semua mereka takjub dengan pengajaran Yesus. Namun, dalam seketika rasa takjub, berubah menjadi takabur dan rasa kagum berubah menjadi hinaan,  celaan, hanya karena mereka tahu latarbelakang Yesus.

Andai saja mereka memiliki mata hati dan mata iman untuk melihat sisi ke-Allah-an pada diri Yesus, maka Yesus akan melakukan banyak mukjizat di tempat asalNya. Dan tidak hanya itu, menolak Yesus sebagai Allah berarti menolak keselamatan hidup yang kekal.

Lalu, gagaimana dengan kita?

Dalam hidup sehari-hari kita dianjurkan agar janganlah kita menilai kehebatan atau keunggulan seseorang dari latar belakangnya saja, dari sisi keluarga, suku, maupun budaya seseorang. Kita diajarkan melihat dan memberikan penilaian secara proporsional dan obyektif.

Semoga kita menjadi pribadi yang rendah hati, yang mau menerima kehebatan dan keunggulan orang lain. Saya sangat yakin, setiap kita juga memiliki kehebatan dan keunggulan sesuai talenta kita masing-masing.

Hargailah dan hormatilah kehebatan dan keunggulan orang lain, pasti orang lain juga akan menghargai dan menghormati kehebatan dan keunggulan kita. Mudah mudahan.