Religi  

Renungan Katolik: “Syarat Memperoleh Harta Di Surga”

Avatar photo
Ilustrasi
Ilustrasi
Oleh Fr . M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK Frateran Ndao-Ende
Oleh Fr . M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao-Ende

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan.

Pada hari ini gereja katolik sejagat memperingati Santo Pius X, Paus. Renungan hari ini, terinspirasi dari Injil Matius 19: 16 – 22, yakni Tentang Orang Muda Yang Kaya.

Dia kaya harta duniawi. Dan pada umumnya semua orang cenderung untuk menjadi kaya harta duniawi. Oleh karena itu, seseorang berusaha bekerja keras, pagi, siang, sore hingga malam, untuk menafkahi keluarganya. Dengan demikian, bekerja keras hanya mengumpulkan harta duniawi.

Bagaimana dengan harta Surgawi? Pada umumnya, manusia belum memikirkan hal-hal yang akan datang, karena memikirkan untuk hal hal yang di depan mata saja sulit.

Tetapi, bacaan Injil hari ini Tentang Orang Muda Yang Kaya, bisa menjadi inspirasi bagi kita, bahwa hidup kita ini tidak hanya berhenti di dunia ini atau sifatnya sementara saja. Bahwa masih ada hidup sesudah kehidupan di dunia ini.

Oleh karena itu, orang muda yang kaya itu bertanya kepada Yesus: ” Guru, perbuatan baik yang apakah yang kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?”. Lalu, Yesus melanjutkan dengan berkata: “Jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah”.

Perintah Allah yang dimaksudkan oleh Yesus adalah terkait 10 perintah Allah. Dan orang muda yang kaya itu, ternyata dia sudah diturutinya, dan dia tidak puas, lalu bertanya kepada Yesus: “Apa lagi yang masih kurang?”. Atas pertanyaannya ini Yesus menjawab: “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau memperoleh harta di Surga. Kemudian datanglah kemari dan ikutilah Aku”.

Setelah mendengar perkataan itu, dia pergi dengan sedih, sebab hartanya banyak.

Jadi, dari percakapan antara Yesus dan orang muda yang kaya itu,  dapat kita petik, bahwa ternyata menuruti 10 perintah Allah saja tidak cukup, untuk memperoleh hidup yang kekal. Tetapi untuk menjadi hidup yang sempurna, untuk memperoleh hidup yang kekal, untuk memperoleh harta di Surga, kita harus berbuat baik, harus bisa berbagi, harus bisa bersedekah atau beramal kasih terhadap orang-orang miskin, orang orang yang berkekurangan.

Orang muda yang kaya, pulang dengan sedih? Mengapa? Karena ternyata, hatinya melekat pada harta duniawi miliknya. Dia lupa bahwa segala yang dia miliki adalah milik Allah, dan Allah hanya menitipkan saja kepadanya.

Pesan buat kita, bahwa tidak ada yang salah ketika kita mengumpulkan harta di dunia ini. Tetapi jangan lupa juga untuk mengumpulkan harta di Surga. Jadikan harta duniawi sebagai sarana untuk mengumpulkan harta di Surga, dengan berbuat baik, dengan berbagi, dengan bersedekah atau beramal kasih kepada sesama yang miskin atau yang berkekurangan dengan tulus. Inilah syarat untuk memperoleh hidup yang kekal. Semoga demikian.