Sadis, Dimasa Pandemi Admin Siskeudes Ende Tolak Layani Kades

Avatar photo
Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Ende
Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Ende

Peristiwa menyakitkan terjadi di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Ende. Disaat masyarakat di desa amat membutuhkan pencairan dana, admin Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) pada dinas tersebut malah menolak melayani permintaan instal aplikasi untuk Desa Woloau.

Tidak hanya menolak, admin Siskeudes juga berbuat kasar terhadap Kades Woloau, Kristoforus Bambang dengan mendorongnya secara keras.

Peristiwa yang terjadi pada Selasa, 5 Mei 2020 ini sempat menimbulkan keributan di kantor DPMD.

Menurut Kades Kristoforus, kejadian bermula saat dirinya mendatangi kantor DPMD guna menginstal aplikasi Siskeudes terbaru. Hal ini penting sebagai salah satu tahapan wajib sebelum pencairan Dana Desa.

Dirinya pun menemui admin Siskeudes, Djainudin Tupong, di kantor DPMD.

“Namun ketika bertemu dengan beliau (Djainudin Tupong), beliau menyampaikan kepada saya bahwa silahkan cari admin lain,” cerita Kades Kristoforus (6/5/20).

Kades Kristoforus merasa aneh dengan jawaban tersebut.  Sebab, Kabupaten Ende hanya memiliki 1 orang admin Siskeudes. Karena itu Kristoforus balik bertanya, “Admin satunya lagi ini siapa?”.

Pertanyaan ini sontak ditanggapi amarah oleh admin Siskeudes. Admin Djainudin Tupong naik pitan mempersoalkan urusan pribadi Kristoforus.

“Beliau langsung tunjuk bahwa ada status (Facebook) yang ditulis oleh saya. Padahal saya tidak merasa menyinggung siapa-siapa. Saya tidak pernah sebut nama pak Udin (sapaan Djainudin Tupong),” lanjutnya.

Merasa tidak puas dengan klarifikasi itu, admin Djainudin langsung bangun dari tempat duduk dan mendorong Kristoforus secara kasar.

Keributan pun terjadi. Beberapa warga yang notabene adalah kerabat Kades Kristoforus berdatangan ke kantor DPMD setelah mengetahui kejadian tersebut.

Menurut Kristoforus ini merupakan kedua kalinya admin Djainudin Tupong menolak layani permintaannya. Sebelumnya, dia juga ditolak lantaran admin Djainudin hanya mau melayani kalau Desa Woloau menggunakan Bendahara lama.

Padahal itu tidak dimungkinkan sebab dirinya sebagai Kades yang baru, telah mengeluarkan Surat Keputusan pergantian Bendahara.

Admin Siskeudes, Djainudin Tupong yang coba ditemui Ende News pada hari ini (Rabu, 6/5/20) tidak berhasil diwawancara. Beberapa pegawai kantor DPMD Ende mengatakan ia tidak hadir.

Kepala DPMD Kabupaten Ende, Albert Yani yang temui diruangannya, membenarkan peristiwa keributan tersebut.

Dirinya mengatakan akan segera memanggil admin Djainudin Tupong untuk dimintai penjelasan.

“Nanti kalau dia (Djainudin Tupong) hadir baru kita selesaikan,” kata Albert Yani.

Dirinya juga menjanjikan pengurusan instal aplikasi Siskeudes untuk Desa Woloau akan terlaksana secepatnya, mengingat masa pandemi dimana masyarakat amat membutuhkan Dana Desa. (ARA/EN)