Ende  

Sejak 2016, Dermaga Darurat Mausambi Jadi Tempat Angkut Ribuan Ton Batubara

Avatar photo
Kondsi Dermaga Mausambi (25/8/20)
Kondsi Dermaga Mausambi (25/8/20)

Sejak tahun 2016 Dermaga Darurat Mausambi menjadi tempat angkut ribuan ton batubara milik PLTU Ropa. Dermaga darurat tersebut terletak di Mausambi, Kecamatan Maurole Kabupaten Ende.

Setiap bulannya, Dermaga Darurat Mausambi menjadi tempat transit untuk 5 ribu hingga 6 ribu ton batubara sebelum diangkut. Ribuan ton batubara itu merupakan bahan baku PLTU Ropa untuk energi kelistrikan.

Advertisement
iklan
Scroll kebawah untuk lihat konten

Dalam pantauan media ini tanggal 25 Agustus 2020, sekitar 5 ribu ton batubara diangkut dengan kapal Tongkang atau Ponton, setelah sebelumnya didatangkan dari luar daerah. Ribuan ton batubaru lalu diangkut menggunakan truk menuju PLTU Ropa.

Kondisi dermaga terlihat seadanya dan memprihatinkan. Dermaga hanya beralaskan karung-karung pasir sebagai landasan. Sementara di atasnya, truk-truk pengangkut berbeban berat melintas bergiliran.

Faktor keselamatan saat proses pengangkutan batubara di dermaga darurat terlihat amat riskan.

Menurut petugas bongkar muat perusahaan pemenang tender, Alfred Nobaleba, dermaga darurat itu telah digunakan sejak tahun 2016. Mengenai faktor keselamatan dalam proses bongkar muat, Alfred tak menjelaskan lebih jauh.

Dikatakan Alfred Nobaleba, di dalam perusahaannya ada bagian lain yang mengurusi hal itu, termasuk dengan pengurusan izin sandar kapal Tongkang.

Alfred menjelaskan setiap bulan sekitar 5 ribu hingga 6 ribu ton batubara didatangkan ke dermaga tersebut. Ribuan ton batubara dipasok sesuai permintaan PLTU Ropa dan terkadang bisa dua kali dalam sebulan.

“Kita lihat dari stok PLTU Ropa, kalau stoknya berkurang, dalam sebulan bisa dua kali,” kata Alfred Nobaleba (25/8/20).

Proses pemindahan batubara ke mobil truk menggunakan alat berat. Terpantau oleh media ini, butiran-butiran batubara jatuh ke laut. Terkait hal tersebut, Aflred Nobaleba tidak dapat menjelaskan.

Dikatakan Alfred, Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) diurus oleh petugas lain. Sedangkan tugasnya terbatas pada bongkar muat di dermaga.

Proses pemindahan batubara menuju PLTU Ropa menggunakan truk-truk pengangkut. Pemindahan batubara untuk satu kali kedatangan kapal Tongkang, berlangsung selama kurang lebih satu minggu. (ARA/EN)