Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Ende di aktifkan kembali. Pengaktifan organisasi yang menaungi profesi guru ini dilakukan melalui Konferensi Luar Biasa yang berlangsung di Aula Imaculata, Kota Ende (18/12/20).
Sebelumnya organisasi PGRI Ende sempat vakum beberapa tahun. Karenanya Konferensi tahun ini digelar tanpa mendengarkan laporan pertanggung-jawab pengurus sebelumnya atau digelar melalui mekanisme Luar Biasa.
Bupati Ende Djafar Ahmad saat membuka Konferensi mengatakan, kebutuhan atas organisasi PGRI amat dirindukan oleh para guru. Adanya PGRI bukan saja mewadahi, lebih dari itu mampu memperjuangkan aspirasi guru.
Karena itu dirinya mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memprakarsai pembentukan pengurusan baru.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Ende, Mensi Tiwe dalam kesempatan yang sama mengatakan, proses pembentukan pengurus dilakukan karena kepengurusan sebelumnya tidak menjalankan tugas dan mengakibatkan kevakuman organisasi.
Dalam pembentukan kepengurusan baru dirinya melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT. Setelah itu dirinya membentuk sebuah tim kecil dengan tugas memfasiltasi jalannya proses.
Setelah dibuka, Konferensi Luar Biasa PGRI Ende menghasilkan terpilihnya ketua baru yakni Yohanes Albinus Minggu. Yohanes Albinus akan memimpin PGRI Ende selama 5 tahun ke depan.
PGRI Ende merupakan organisasi kedua yang diaktifkan kembali pada masa kepemimpinan Mensi Tiwe di Dinas P dan K. Sebelumnya, organisasi lain yang diaktifkan adalah Dewan Pendidikan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.