Seorang Pembelot Korut Menang Pemilihan Parlemen di Korsel

Avatar photo
1thae

Seorang pembelot Korea Utara (Korut) bernama Thae Yong-ho memenangkan satu kursi di parlemen Korea Selatan (Korsel). Thae menang dalam pemilihan parlemen yang digelar pada Rabu, 15 April 2020 di Korsel.

Thae adalah wakil duta besar Korut untuk Inggris, sebelum akhirnya membelot ke Korsel pada Agustus 2016.

Ketika itu, Thae tak langsung diterima begitu saja oleh Korsel. Setibanya di Korsel Thae menjalani interogasi secara intensif dari dinas intelijen yang bertujuan menyapu mata-mata.

Menurut politisi Lee Cheol-Woo, yang bertemu Thae pada 2016, pembelotan dia lakukan setelah makin sadar tentang apa yang disebutnya sebagai “realitas mengerikan,” di Korut.

Thae mengatakan, warga di Korut hidup dalam kondisi yang sama dengan perbudakan. Bahkan para pejabat tinggi di Korut, menurut Thae juga mengalami mengalami depresi.

“Ada banyak pejabat tinggi Korea Utara yang menderita depresi karena kekhawatiran bahwa mereka harus hidup seperti budak untuk waktu yang lama jika pemimpin muda negara itu memerintah negara itu selama beberapa dekade,” kata Lee mengutipnya.

Pembelot ini tentu tak dapat diterima oleh Korut, yang kemudian menyebut Thae sebagai “sampah manusia.”

Tak sampai disitu saja Thae juga menerima berbagai tuduhan yang dilayangkan oleh media pemerintah Korut. Mulai dari membocorkan rahasia, penggelapan hingga pemerkosaan anak.

Namun berbagai tuduhan ini tak mengendurkan niat Korsel untuk menerima Thae. Negara yang terkenal karena film drama ini keukeh menerima Thae sebagai warga negara.

Setelah itu Thae menjalani kehidupan tenang di Korsel sembari melakukan perjuangan mengecam kediktoran Kim Jong-Un di Korut. Thae juga secara terbuka menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi sekitar 33.000 pembelot lain yang berhasil mencapai Korsel.

Dan karena perjuangan ini Thae bahkan mengganti namanya menjadi Ku-min, yang berarti “menyelamatkan orang.”

Thae lalu memutuskan maju mencalonkan diri sebagai anggota parlemen Korut dari distrik Gangnam Seoul. Dia mengatakan pencalonannya akan mengirim pesan kepada para elit di Korut tentang apa yang bisa terjadi jika memunggungi rezim.

“Saya ingin memberi tahu mereka bahwa ada cara baru untuk masa depan mereka,” kata Thae seperti dikutip BBC.

Pesan harapan dari Thae ternyata membuahkan hasil. Thae menang dalam pemilihan setelah memperoleh 58,4 persen suara.

Korsel mengadakan pemilihan parlemen pada Rabu 15 April 2020. Dalam pemilihan yang dibayang-bayangi wabah pendemi Covid-19 ini, tercatat, 66,2 persen jumlah pemilih warga memberikan suara. (ARA/EN)