Ende  

Sering Diancam Kabid, Dimaki Kasi : Keluh Petugas Kebersihan DLH Ende

Avatar photo
Rapat Dengar Pendapat antara Gabungan Komisi DPRD Ende, pemerintah dan para petugas kebersihan (12/6/23)

Para petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ende ternyata menyimpan derita yang mereka alami selama bekerja di dinas tersebut. Penuturan para petugas kebersihan, mereka sering dimarahi, diancam bahkan dimaki oleh pimpinan di dinas tersebut selama bekerja sebagai petugas kebersihan.

Penuturan para pekerja, mereka sering diancam dan dimaki oleh dua oknum ASN yang menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) dan Kepala Seksi (Kasi) di Dinas Lingkungan Hidup yang membidangi tugas-tugas mereka.

Keluhan ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat yang digelar Gabungan Komisi DPRD Ende Senin 12 Juni 2023. Rapat ini bertujuan mencari solusi agar tunggakkan gaji tenaga kebersihan selama 6 bulan dapat dibayar oleh pemerintah. Namun, dalam uraian kronologis yang diutarakan juru bicara petugas kebersihan ditemukan pula masalah lain yakni tindakan arogansi dua oknum ASN di DLH Ende.

BERITA TERKAIT :

Para petugas kebersihan mengeluhkan perlakuan bernuansa intimidasi dan mencederai harga diri yang dilakukan oleh oknum Kabid dan Kasi di DLH Kabupaten Ende.

Penuturan juru bicara petugas kebersihan, Yohanes Emanuel Kea, para petugas kebersihan sering mendapat perintah bernada ancaman dari Kabid yang membidangi tugas-tugas mereka. Hal itu, tutur Yohanes Kea, terjadi ketika oknum yang dituduhkan itu diangkat menempati posisi Kabid dan membidangi tugas-tugas mereka.

“Sebenarnya yang menjadi pokok permasalahan kami sampai seperti ini, itu menjadi catatan penting tentang pak Kabid Bidang II, bahwa sejak naik dan duduk sebagai Kabid beliau memperlakukan kami sangat-sangat tidak wajar pak ketua. Sampai dengan memberikan ancaman, pak ketua,” ungkap Yohanes Emanuel Kea (12/6).

Perlakuan dua oknum ASN di DLH yang menjabat sebagai Kabid dan Kasi itu, tuturnya, terjadi berulang-ulang kepada rekan-rekannya saat bertugas di lapangan bahkan nada ancaman yang dilontarkan hingga menyentil lembaga dewan.

Si oknum Kabid, kata Yohanes, tak sebatas mengancam namun berani menantang para petugas kebersihan melaporkannya kepada lembaga dewan.

“Pak ketua komisi, saya sedikit menjelaskan tentang perilaku pak kabid dan pak kepala seksi kami ini kepada teman-teman saya di lapangan. Teman-teman ini diancam, pak ketua komisi. Diancam, terus sampai ada bahasa dari pak kabid itu mengatakan bahwa silahkan kalau kalian yang punya keluarga  DPR kalian lapor sudah. Saya ini dengan bupati, saya dipercayakan bupati,” ungkap Yohanes Kea.

Bagi para petugas kebersihan sentilan kepada lembaga dewan disertai embel-embel nama bupati tergolong aneh sebab mereka sama-sama bekerja untuk pimpinan yakni Bupati Ende. Justru sebaliknya para petugas kebersihan telah bekerja menunjukkan kinerja Dinas Lingkungan Hidup kepada Bupati Ende.

Para petugas kebersihan meminta agar perintah bernada ancaman yang selama ini dilakukan oknum Kabid di DLH Ende dihentikan dan memperlakukan mereka secara manusiawi.

“Artinya begini, bahwa  betul pernyataan pak kabid bahwa dia dipercayakan oleh bupati tetapi yang menjamin kepercayaan bupati terhadap beliau itu adalah kami,” jelasnya. “Kami dan teman –teman di lapangan ini bekerja untuk satu bupati, pak ketua. Jadi tidak perlulah keluarkan bahasa seperti itu pak Kabid. Kalau pak Kabid bekerja untuk Bupati Ende, memangnya kami ini kerja untuk Bupati Nagekeo atau Bupati Bajawa, kan tidak seperti itu”.

Perlakuan kasar kepada para petugas kebersihan juga dilakukan oleh Kasi yang membidangi tugas-tugas mereka. Perlakuan kasar oknum Kasi dikeluhkan para petugas kebersihan lantaran ia sering mengeluarkan kata-kata kotor ketika memberi perintah. “Ini sebenarnya pak Kepala Seksi ini juga harus hadir, karena semua kata-kata kotor yang keluar dari mulutnya selama ini tuh adalah dia, pak ketua komisi. Sampai maki puk*****”.

BACA JUGA :

Para petugas kebersihan merasa sakit hati atas perlakuan tak manusiawi dan mengakui bahwa perlakuan tersebut merupakan masalah pokok selain tuntutan pembayaran gaji.

Menurut mereka persoalan pembayaran gaji selama 6 bulan yang mereka tuntut sebenarnya bisa dibicarakan secara kekeluargaan apabila perlakuan-perlakuan kasar itu tidak pernah mereka alami. Namun yang mereka alami malah sebaliknya sehingga persolan di DLH Ende kian pelik dan menimbulkan amarah para petugas kebersihan.

“Jadi sebenarnya masalah ini (pembayaran gaji 6 bulan) adalah bukan masalah yang substansi sekali tapi rasa sakit hati yang ada pada kami makanya kami bergerak,” ungkap Yohanes Kea.

Senada dengan dia, juru bicara lainnya, Herman Josef Gere, mengungkapkan hal yang sama bahwa perasaan sakit hati karena perbuatan kasar yang diterima selama ini merupakan penyebab utama aksi-aksi mereka selama ini. “Ini apa yang kami sampaikan ini bukan asal bicara tetapi fakta, sebenarnya masalah ini kalau saya lihat sebenarnya tidak terlalu jauh melebar, kalau dinas ini ya (alami masalah) mari kita cari solusi terbaik, bukan seperti itu main ancam-ancam baru buang dengan kata-kata yang tidak manusiawi,” tutur Herman Gere.

Menanggapi keluhan para petugas kebersihan, anggota Komisi III DPRD Ende, Chairul Anwar meminta agar lembaga dewan memperhatikan secara serius persoalan tersebut selain pembayaran gaji petugas kebersihan. Dirinya mengaku amat terkejut setelah mendengar keluhan para petugas kebersihan dan menyesalkan tindakan arogan para pimpinan yang membidangi petugas kebersihan.

Chairul Anwar mendesak kepada Komisi III DPRD agar memasukan keluhan para petugas ke dalam rekomendasi yang dikeluarkan secara resmi oleh komisi kepada pemerintah. Dirinya mengusulkan agar salah satu poin di dalam rekomendasi adalah meminta pemerintah agar segera melakukan mutasi pada bidang dan seksi yang membawahi petugas kebersihan.

Senada dengan Chairul Anwar, Ketua Komisi III DPRD Ende, Sabri Indradewa juga menyesalkan tindakan tak terpuji oknum Kabid dan Kasi di DLH Ende. Sabri bahkan menegur secara langsung oknum Kabid yang juga hadir di dalam rapat tersebut. “Saya hanya berharap pak Kabid hentikan ya pembicaraan-pembicaraan yang seperti itu (bernada kasar), hargai, ini manusia semua ini. Kalau tanpa mereka memangnya pak Kabid mereka bisa kerja sendiri,” tegas Sabri.

Terkait masalah ini, mantan Plt Kadis DLH Ende Kanisius Se, dihubungi pada Selasa, (13/6) mengatakan, keluhan para petugas kebersihan telah disampaikan secara langsung kepada Bupati Ende dalam pertemuan antara Bupati Ende dengan para petugas kebersihan.

Atas keluhan tersebut Bupati Ende telah menegur secara lisan kedua oknum ASN, kata Kanisius Se. Sementara terkait teguran formal sebagai bentuk pembinaan ASN, sambungnya, Bupati Ende memiliki pertimbangan tersendiri dan akan membuat keputusan terbaik untuk semua pihak.

BACA JUGA :

Terkait pembayaran gaji selama 6 bulan yang menjadi fokus Rapat Dengar Pendapat antara Gabungan Komisi DPRD Ende, pemerintah dan para petugas kebersihan, disepakati bahwa pemerintah tetap membayar tunggakkan gaji sebab merupakan hak para pekerja kendati pun mereka bekerja tanpa ikatan resmi.

Pembayaran gaji petugas kebersihan, sesuai kesepakatan rapat, akan dibayarkan melalui mekanisme kontrak perorangan terhitung sejak bulan Januari hingga bulan Juni 2023, sedangkan pembayaran gaji untuk bulan-bulan selanjutnya dibayarkan melalui kontrak dengan pihak ketiga atau perusahaan outsourcing. (ARA/EN)