Taman Baca Polres Ende : Literasi dan Ibu Kapolda yang Kepincut Senja

Avatar photo
Ketua Bhayangkari Polda NTT, Vera Asadoma (tengah) bersama rombongan, serta ketua bhayangkari Polres Ende, Dhana Ngurah Joni (kiri), usai peresmian taman baca Tatag Trawang Tungga, Polres Ende (08/11/23)
Ketua Bhayangkari Polda NTT, Vera Asadoma (tengah) bersama rombongan, serta ketua bhayangkari Polres Ende, Dhana Ngurah Joni (kiri), usai peresmian taman baca Tatag Trawang Tungga, Polres Ende (08/11/23)

Senja selalu menjanjikan awal baru. Ada yang tenggelam saat senja datang: masa lalu. Dan ada yang datang ketika senja berlalu: masa depan.

Barangkali itu yang bisa dimaknai dari permintaan seorang perempuan berkacamata, ketika berbicara di hadapan banyak orang, di halaman Polres Ende. Raut wajahnya teduh, nadanya pelan, kata-katanya menyentak.

Advertisement
iklan
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Kita itu paling sering membangun yang bagus-bagus tetapi lupa merawatnya,” kata dia (08/11/23). “Jadi saya harap taman baca ini dirawat,” ucapnya lagi.

BACA JUGA

Ia adalah Ny. Vera Asadoma, istri Kapolda NTT Johni Asadoma. Itu pesannya ketika meresmikan taman baca Tatag Trawang Tungga, buah karya bhayangkari Polres Ende, Rabu 8 November 2023.

Pesan Vera Asadoma menjadi penting dikaitkan dengan indeks literasi di Nusa Tenggara Timur dan secara nasional. Banyak hal yang mesti diupayakan, minimal merawat taman baca berikut fasilitas.

Literasi NTT dan Indonesia

Pesan Vera Asadoma seperti menyiratkan tanggung-jawab terhadap peningkatan indeks literasi atau minat baca di Nusa Tenggara Timur dan di tingkat nasional.

Soal literasi, dirangkum media ini,  propinsi NTT memang termasuk ke dalam 10 besar propinsi dengan literasi paling tinggi tahun ini dengan skor 63,00. Namun, angka tersebut sebenarnya stagnan apabila menelusuri indeks literasi di NTT pada 3 tahun terakhir.

BACA JUGA

Minat membaca di NTT masih perlu ditingkatkan, bukan saja untuk NTT itu sendiri melainkan untuk memperbaiki indeks literasi di Indonesia.

Posisi Indonesia memang paling memprihatinkan soal minat baca. Data UNESCO menyebut, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen, atau cuma 1 dari 1.000 orang Indonesia yang rajin membaca.

Ketua bhayangkari Polda NTT, Vera Asadoma bersama rombongan memeriksa fasilitas usai peresmian taman baca Tatag Trawang Tungga, Polres Ende (08/11/23)
Ketua bhayangkari Polda NTT, Vera Asadoma bersama rombongan memeriksa fasilitas usai peresmian taman baca Tatag Trawang Tungga, Polres Ende (08/11/23)

UNESCO bahkan menempatkan Indonesia berada di urutan ke 60 dari 61 negara soal minat baca.

Hal sama juga ditemukan pada sisi literasi digital. Tingkat literasi digital di Indonesia hanya sebesar 62%, paling rendah bahkan jika dibandingkan negara di ASEAN yang rata-rata mencapai 70%.

Karena itulah peningkatan literasi di daerah-daerah akan dengan sendirinya memperbaiki citra Indonesia di mata dunia. Peningkatan literasi selalu berjalan beriringan dengan ketersediaan fasilitas seperti taman-taman baca.

Oleh sebab itu Vera Asadoma mengapresiasi upaya Bhayangkari Polres Ende. Namun, tandasnya lagi, pembukaan taman baca harus diikuti dengan aspek ketersediaan buku dan akses untuk masyarakat.

Begitupun faktor perawatan taman baca yang mesti dicermati secara baik.

“Saya sudah sampaikan kepada ibu ketua cabang bhayangkari (Ibu Kapolres Ende), harus diperhatikan ketika nanti musim hujan. Karena ini taman baca, berarti kan banyak buku-buku, buku-buku itu sangat riskan kalau kena air,” sambungnya.

Kepincut Senja

Usai meresmikan taman baca, ia masuk melihat setiap sisi, berikut ketersediaan buku. Sejurus kemudian disadari olehnya, ada sinar jingga seolah berbisik di belakangnya.

BACA JUGA

Istri Kapolda NTT ini pun berbalik. Ditatapnya sinar senja nan luas tengah menurun pelan saja di atas lautan. Terang cahaya jingga lembut tertatap di atas panorama lautan luas Pulau Ende.

Ia lantas memuji keindahan senja di taman baca sembari mengajak Dhana Ngurah Joni, istri Kapolres Ende, duduk bercengkrama menikmati senja.

Senja adalah ketenangan yang syahdu dan mendayu-dayu, barangkali itu yang dipahami Vera Asadoma, sehingga terlontar lagi pujian mengenai letak taman baca yang dirasa klop untuk menikmati buku-buku.

Ketua bhayangkari Polres Ende, Dhana Ngurah Joni, menjelaskan pembangunan taman baca kepada ketua bhayangkari Polda NTT sambil menikmati panorama senja di taman baca Tatag Trawang Tungga, Polres Ende (08/11/23)
Ketua bhayangkari Polres Ende, Dhana Ngurah Joni, menjelaskan pembangunan taman baca kepada ketua bhayangkari Polda NTT sambil menikmati panorama senja di taman baca Tatag Trawang Tungga, Polres Ende (08/11/23)

BACA JUGA

Taman baca Tata Trawang Tungga, Polres Ende, merupakan bentuk upaya bhayangkari Polres Ende meningkatkan minat baca di Kabupaten Ende. Taman baca ini terletak di ujung halaman Mapolres Ende, tepat di atas ketinggian Jalan Pahlawan, Kota Ende.

Posisi taman baca yang berada di ketinggian membuatnya nampak eksotis. Dari taman baca ini pengunjung dapat menikmati panorama pegunungan pada sisi kanan dan keindahan senja pada sisi kiri.

“Saya dan bapak Kapolres sebenarnya membuat taman baca di sini, terinspirasi dari sunset yang sangat indah di Pulau Ende, tepat sekali di tengah-tengah Pulau Ende,” kata ketua bhayangkari Polres Ende usai peresmian taman baca.

Dhana Ngurah Joni pun berharap keberadaan taman baca mampu memberi andil terhadap peningkatan literasi. Ia juga mempersilahkan masyarakat umum menikmati taman baca Tata Trawang Tungga. (AR/EN)