Toilet Senilai Setengah Miliar, Dispar Ende : Itu Standar Internasional

Avatar photo
Toilet umum di komplek Taman Rendo, Kecamatan Ende Utara, Kota Ende (12/4/22)
Toilet umum di komplek Taman Rendo, Kecamatan Ende Utara, Kota Ende (12/4/22)

Pemerintah Kabupaten Ende telah menyelesaikan pembangunan toilet umum yang terletak Taman Rendo, Kecamatan Ende Utara, Kota Ende. Toilet yang dikerjakan dengan anggaran mencapai setengah miliar rupiah itu diclaim berstandar internasional.

Pembangunan toilet umum di Taman Rendo bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) program peningkatan tarik destinasi wisata  yang dikerjakan pada tahun 2021. Pengerjakan toilet tersebut menelan biaya sebesar Rp 515.003.000.

Keberadaan toilet terletak di sudut kiri di dalam komplek Taman Rendo. Bangunan toilet berukuran sedang berwarna kuning-putih. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, Martinus Satban (12/4), toilet dibangun untuk meningkatkan daya tarik desitinasi.

Lanjut Satban, pada tahun 2021 Pemerintah Pusat mengalokasikan dana membangun 4 buah toilet diantaranya di Taman Rendo. Nilai masing-masing toilet rata-rata Rp 500 juta.

“Ada 4 toilet, (nilainya) masing-masing Rp 500 juta. Di Pantai Kota Raja, di Kolam Air Panas Detusoko, dan satu toilet di Sao Ria, Moni,” tuturnya. Untuk toilet umum di Taman Rendo, sambung Satban, pengerjaan diselesaikan pada bulan November tahun lalu.

Mengenai nilai pengerjaan yang tergolong fantastis Satban mengatakan hal tersebut dikarenakan toilet dibangun sesuai internasional. Kendati tak menyebut secara rinci kualitas bangunan sesuai standar internasional yang dimaksud.

“Toilet itu standar internasional, keistimewaannya toilet itu bersih, nyaman bagi anak, difabel, selain untuk masyarakat umum”.

“Saya tidak tahu apa yang mahal dari itu karena spek (spesifikasi) barang beda-beda,” lanjutnya.

Selain toilet, pemerintah juga membangun fasilitas penerangan di komplek Taman Rendo. Fasilitas penerangan di taman tersebut berjumlah 21 buah lampu senilai Rp 166 juta.

Kendati demikian, pantauan media ini di lokasi mendapati kondisi taman justru tidak terurus, dipenuhi rumput, dan sampah bertebaran. Pagar Taman Rendo juga digembok sehingga publik tidak dapat mengakses hingga ke bangunan toilet.

Dari luar taman masih dapat diamati kondisi Taman Rendo yang nyaris seluruhnya tidak terawat, termasuk ornamen-ornamen seperti tugu dan mainan anak-anak yang catnya telah terkelupas.

Mengenai hal tersebut, terang Satban, pihaknya masih mempersiapkan skema pengelolaan Taman Rendo termasuk perawatan dan penjagaan, sehingga taman masih ditutup meskipun pengerjaan rampung sejak tahun lalu. Setelah selesai maka akan dilakukan peresmian sehingga dapat digunakan oleh publik.