Tuntut Keadilan, Milisi Kulit Hitam di AS Tenteng Senjata Api di Jalanan

Avatar photo
Kelompok kulit hitam NFAC menggelar demonstrasi di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat dengan menenteng senjata (26/7/20)
Kelompok kulit hitam NFAC menggelar demonstrasi di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat dengan menenteng senjata (26/7/20)

Sekelompok warga kulit hitam di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat bergerak di jalanan dengan menenteng senjata (26/7/20).

Kelompok berjumlah puluhan orang ini, berpakaian paramiliter hitam dan membawa senapan semi-otomatis. Mereka berjalan dalam formasi yang hanya dipisahkan oleh polisi dari warga sekitar.

Kelompok kulit hitam itu menamakan diri NFAC. Mereka menginginkan keadilan atas kematian Breona Taylor, seorang teknisi medis berusia 26 tahun, yang meninggal dalam hujan tembakan ketika penyelidik narkoba memasuki rumahnya empat bulan lalu.

Dalam kasus itu, seorang petugas polisi yang terlibat dalam serangan dipecat oleh departemen kepolisian kota. Sedang dua petugas lainnya, kenakan sanksi penugasan administratif.

Kekesalan milisi kelompok kulit hitam tersebut bahwa tidak adanya tuntutan pidana yang diajukan terhadap para pelaku. Para pelaku hanya sanksi pemecatan dan pemindah-tugasan.

Karena itu, pemimpin kelompok NFAC, Jhon “Grandmaster Jay” Johnson, meminta pejabat untuk mempercepat penyelidikan atas kematiannya dan agar lebih transparan. “Jika Anda tidak memberi tahu kami apa-apa, kami akan berpikir Anda tidak melakukan apa-apa,” kata Johnson dalam sebuah pidato, seperti dilansir Reuters (26/7).

Dalam demonstrasi ini, tiga anggota kelompok dirawat setelah senjata tidak sengaja meletus. Ketiga orang itu mengalami cedera ringan dan tidak mengancam jiwa, kata polisi setempat.

NFAC pertama kali menarik perhatian pada 4 Juli ketika mereka berunjuk rasa di Stone Mountain Park, dekat Atlanta. Pada demonstrasi ini mereka menuntut penghapusan ukiran batu Konfederasi raksasa di situs yang menurut para aktivis sebagai monumen rasisme. (REU/EN)