Presiden RI Joko Widodo mengunjungi tempat bersejarah Serambi Bung Karno yang terletak di kompleks Gereja Katedral, Kota Ende (1/6/22). Sebelumnya, Informasi kunjungan Presiden ke Serambi Bung Karno tidak diagendakan dan baru beredar setelah aksi damai yang digelar Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ende.
Presiden bersama ibu negara Iriana Jokowi mengunjungi Serambi Bung Karno usai upacara nasional memperingati Harlah Pancasila. Kedatangan Presiden RI disambut langsung oleh Uskup Agung Ende, Mgr. Vinsensius Potokota, Pr dan Pater Yosep Seran, SVD serta para biarawan.
Kunjungan ke Serambi Bung Karno sebenarnya tidak dijadwalkan sejak awal oleh protokol kepresidenan maupun tim BPIP. Dalam rundown resmi yang dikeluarkan beberapa hari sebelum kunjungan, Presiden RI hanya diagendakan diantaranya mengunjungi Taman Renungan Bung Karno, situs Rumah Pengasingan dan pasar.
Informasi kunjungan ke Serambi Bung Karno baru beredar setelah aksi demonstrasi damai yang digelar PMKRI Ende (30/5/22). Dalam tuntutan yang dibacakan ketua presidium PMKRI Ende, Rian Laka Mau, PMKRI mempertanyakan Serambi Bung Karno, salah satu tempat bersejarah yang akrab dengan Bung Karno, tidak masuk dalam rundown kunjungan Presiden RI.
Rian Laka Mau yang dihubungi media ini (1/6), mengatakan, usai melakukan aksi yang sempat viral tersebut, dirinya beserta Dewan Pimpinan Cabang didatangi beberapa staf pengamanan Presiden menanyakan tuntutan aksi PMKRI Ende.
“Siang kami aksi, malamnya ada beberapa orang staf pengamanan Presiden datang ke Marga PMKRI dan berdiskusi dengan kami. Mereka menanyakan poin-poin tuntutan, dan kami bilang, kami sangat kecewa Serambi Bung Karno sebagai tempat bersejarah tidak mendapat perhatian serius dalam kunjungan,” kata Rian Laka Mau (1/6)
“Serambi Bung Karno itu sangat penting karena menjadi oase intelektual Bung Karno. Di Ende ini, dalam catatan sejarah, ada dua tempat yang rutin dikunjungi Bung Karno, satunya pohon Sukun di Taman Renungan dan satunya lagi, Serambi Bung Karno. Beliau rutin mengunjungi Serambi Bung Karno karena di situlah ia menemukan teman disksusi berkelas dan bisa menyalurkan hobinya membaca,” lanjut Rian.
Namun, sambungnya, selama ini pemerintah daerah seolah-olah mengerdilkan arti penting Serambi Bung Karno ketika menggelar napak tilas peringatan Harlah Pancasila. Padahal, posisi penting Serambi Bung Karno tidak terelakan sebagai salah satu tempat yang rutin dikunjungi Bung Karno ketika diasingkan di Ende.
“Jadi itu tuntutan kami, posisi penting Serambi Bung Karno jangan dikerdilkan. Kami tidak menolak kunjungan Jokowi, yang kami tuntut adalah mendudukan Serambi Bung Karno sejajar sebagai tempat bersejarah lain di Ende dalam kunjungan Presiden”.
Setelah pertemuan tersebut, pada sore hari tanggal 31 Juni, beredar informasi bahwa Presiden Joko Widodo dipastikan mengunjungi Serambi Bung Karno.
Rian Laka Mau menandaskan, peristiwa kunjungan Presiden di Serambi Bung Karno harus menjadi pijakan awal agar semakin memperhatikan dan mendudukan posisi Serambi Bung Karno pada tempatnya. (ARA/EN)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.