Unik, Gelar Juara PS Detusoko Dipersembahkan Kepada Bunda Maria, Mengapa?

Avatar photo
gagagra

Gelar juara PS Detusoko sebagai pemenang turnamen sepakbola Piala Bupati Ende tahun 2022 dipersembahkan kepada Bunda Maria. Tutur coach PS Detusoko, Herman Vendy Lamba, persembahan kepada Bunda Maria disepakati oleh seluruh pengurus tim sebagai bentuk syukur atas pertolongan Tuhan melalui Bunda Maria selama mereka bertanding.

Hal tersebut diutarakan Vendy usai PS Detusoko memastikan gelar juara setelah berhasil mengalahkan PS Wolowaru pada laga final (10/11/22).

Advertisement
iklan
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Kemenangan ini kami sudah sepakat dari kemarin, kemenangan ini kami serahkan kepada Bunda Maria. Kami sepakat serahkan ke Bunda Maria karena ini kemenangan Bunda Maria. Karena kami hanya dengan Rosario kami bisa menang, ” kata pelatih Herman Vendy Lamba (10/11).

Persembahan gelar juara kepada Bunda Maria bukan ucapan belaka melainkan memiliki cerita panjang dari awal persiapan tim hingga PS Detusoko berhasil merebut gelar juara.

Cerita Vendy, awalnya saat mengetahui PS Detusoko berada di grup neraka bersama tim-tim kuat seperti Wolowaru, Ndona, Ende Timur dan Pulau Ende, dirinya mengaku nyaris kehilangan harapan. Pesimisme mereka mengingat kualitas pemain dan kondisi finansial tim.

Skuad PS Detusoko tidak memiliki pemain bintang melainkan hanya putra-putra asli kecamatan yang belum berpengalaman di berbagai kompetisi sepakbola. Pemain PS Detusoko terdiri dari anak SMA, kuliah, dan anak-anak petani yang kesehariannya di kebun. Para pemain ini hanya memiliki motivasi bisa bertanding di stadion Marilonga.

Pada gelaran Piala Bupati tahun ini PS Detusoko praktis hanya menggunakan satu pemain berpengalaman asal Kecamatan Ndona pada posisi penjaga gawang. Kondisi ini jauh berbeda dari tim-tim calon lawannya di grup D.

Masalah lain adalah kondisi kekuatan finansial tim yang jauh dibawah kata cukup. Kesulitan finansial PS Detusoko bukan saja untuk hal-hal besar seperti konsumsi selama turnamen melainkan sekedar perkara sederhana seperti kostum sekalipun tidak tersedia sejak awal.

Kostum para pemain PS Detusoko tak tersedia sejak awal melainkan dilengkapi secara bertahap. Kostum para pemain PS Detusoko didatangkan mulanya hanya 18 buah untuk beberapa laga pertama yang dijalani tim tersebut. Kostum pemain baru dilengkapi setelah lolos babak penyisihan begitupun kostum tandang yang dikenakan pada partai final.

Bahkan dalam beberapa peristiwa tim PS Detusoko pulang tanpa makan siang untuk mereka. “Saya mau menangis kalau ingat itu, makan saja susah, kadang-kadang mau makan siang tidak ada makan kami,” kenangnya.

Kondisi serba kekurangan yang dialami PS Detusoko membuat coach Vendy mengkhawatirkan perjalanan timnya itu sejak awal.

Kekuatan PS Detusoko, ujarnya, baru muncul disaat mereka menyerahkan perjalanan tim PS Detusoko kepada pertolongan Bunda Maria. PS Detusoko memilih menyerahkan seluruh kelemahan dan perjuangan mereka kepada Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria.

“Saya bilang begini, mujizat itu pasti ada. Jadi kita semua, kelemahan kita dan kita tidak punya kemampuan apa-apa, kita berserah kepada Tuhan melalui Bunda Maria, saya yakin mujizat pasti ada,” ungkapnya.

Di PS Detusoko seluruh pemain bahkan juga pengurus diwajibkan berdoa setiap malam. Oleh karena gelaran Piala Bupati Ende tahun ini bertepatan dengan Bulan Rosario umat Katolik maka pemain dan pengurus diwajiban mengikuti doa tersebut.

Doa Rosario sendiri meruapakan doa khusus yang didaraskan selama satu bulan yakni pada bulan Oktober. Bagi umat Katolik, dikutip dari laman Katoliksitas, doa Rosario merupakan echo dari doa Bunda Maria sendiri, yang memuji Tuhan atas karya Tuhan menyelamatkan manusia, yang dimulai dari Inkarnasi Kristus di dalam rahimnya. Dengan berdoa Rosario, umat Kristiani duduk dalam bimbingan Bunda Maria untuk memandang wajah Kristus dan mengalami kedalaman kasih-Nya.

“Anak-anak setiap malam hanya berdoa, berdoa, berdoa, berdoa, berdoa saja, buktinya mujizat pasti ada,” ujar pelatih Vendy.

“Selama bulan Rosario kemarin kami wajib doa, sampai hari ini kami hanya dengan doa bersama. Setiap pemain wajib bisa berdoa, setiap pengurus wajib berdoa,” sambungnya.

Kewajiban berdoa bagi para pemain dan pengurus dilakukan PS Detusoko hingga akhir turnamen Piala Bupati Ende.

Karena merasakan campur tangan Tuhan dalam perjalanan mereka itulah maka seluruh pemain dan pengurus PS Detusoko bersepakat mempersembahkan gelar juara yang mereka terima kepada Bunda Maria.

Selain kuasa doa, Vendy juga mengakui kerja keras para pemainnya. Pemain PS Detusoko diakuinya sangat disiplin, memiliki daya juang dan mengikuti seluruh instruksi. (ARA/EN)