Profil Noval Mandaka, Paskibraka Nasional 2019 Asal Ende

Avatar photo
Profil Noval Mandaka, Paskibraka Nasional 2019 Asal Ende
Profil Noval Mandaka, Paskibraka Nasional 2019 Asal Ende

Peringatan HUT RI selalu akrab dengan yang namanya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka. Tahun ini warga Ende patut berbangga, sebab, salah satu siswa asal kabupaten tersebut lolos seleksi menjadi Paskibraka Nasional.

Nama siswa yang berhasil lolos setelah melewati seleksi yang amat ketat itu adalah Noval Ramadhan Mandaka.

Noval Ramadhan Mandaka merupakan alumni SD GMIT Ende IV dan SMP Negri I Ende, yang sekarang ini sedang menempuh pendidikan di SMA Islam Muthmainnah.

Beberapa siswa yang di temui endeh.id di Muthmainnah mengatakan bahwa Noval adalah sosok pendiam namun berprestasi dalam bidang kurikuler dan ekstra kurikuler.

Diam-diam Berprestasi

Pendapat tersebut dibenarkan oleh ibunda Noval Mandaka, Nur Aini.

Nur Aini, yang ditemui endeh.id (31/7/19) membenarkan bahwa Noval memang sosok pendiam. Selain itu, ia juga bukan anak gaul alias ia keluar rumah seperlunya saja.

“Iya, Noval itu anaknya pendiam. Anaknya ‘rumahan,’ ” kata Nur Aini (31/7). 

Jika tidak ada kegiatan di luar rumah, menurut Nur Aini, Noval memilih membantu orang tua di rumah dan di toko milik mereka.

Mengenai prestasi Noval dalam ekstra kurikuler Nur Aini menceritakan bahwa ekstra kurilkuler khususnya olahraga merupakan kegemaran Noval sejak kecil.

“Dia (Noval) itu hobi olahraga sekali. Memang dari kecil hobi olahraga, bola, karate,” kata Nur Aini.

Untuk sepak bola, Noval gemar bermain olahraga ini bersama temannya. Ia juga sempat bergabung dalam skuad Sakunu Rana FC, yang biasa mengikuti Liga Pantai di Ende.

Prestasi Noval dalam sepak bola yakni saat Muthmainnah menjuarai lomba futsal Uniflor Cup 2018. Nama Noval ada dalam skuad Muthmainnah yang menjurai turnamern tersebut.

Namun, prestasi Noval dalam sepak bola kalah mentereng dibandingkan prestasinya dalam olahraga Bela Diri, Inkai.

Prestasi Noval dalam olahraga ini bermula bahkan sejak ia masih berada di bangku Sekolah Dasar.

Cerita bermula saat masih di Taman Kanak-kanak, Noval sering diajak ayah mengantar kakaknya, Fabio latihan Inkai. Saat itu Noval belum ikut.

“Sering ikut antar kakak latihan, akhirnya Noval bilang ke bapaknya, ingin ikut juga.”

Nah, ketika menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD GMIT Ende IV, ayah Noval mendaftarkanya ikut latihan Bela Diri.

Sejak saat itu, olahraga Inkai digeluti Noval hingga saat ini duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

Lama berkutat dalam dunia karate Inkai, kata Nur Aini, telah banyak prestasi diraih Noval dalam berbagai event. Saking banyaknya sampai-sampai Nur kesulitan untuk merincikannya.

Cerita Nur Aini tentang prestasi Noval ternyata dibenarkan oleh Evlin Ludji, pelatih Perguruan Inkai, Ranting Polres Ende, tempat Noval berlatih.

Evlin yang dihubungi endeh.id menjelaskan, Noval bergabung dengan tempat latihan binaannya tersebut sejak masih di Sekolah Dasar.

“Itu dia (Noval) masuk kelas 2 SD, pas tahun ajaran baru,” kata Evlin (1/8).

Satu tahun berselang, tepatnya saat kelas 3 SD, Noval diikutkan bertanding dalam event Inkai Prestasi di Kupang.

“Waktu itu saya turunkan dia untuk pertama kali, di kelas Kumite (tarung). Dia dapat juara 3.”

Tahun berikutnya saat kelas 4 SD, Noval kembali diikutkan dalam turnamen Inkai di Manggarai Barat.

Kali ini dia diturunkan dalam dua kelas, Kumite dan Kata (jurus/ragam). Novel kembali meraih juara 3 di dua kelas tersebut.

Tahun-tahun berikutnya prestasi Noval di bidang ini makin cemerlang.

Tahun 2014, Noval telah mancapai Sabuk Hitam. Ia juga didaulat sebagai asisten pelatih di Perguruan.

“Tahun berikutnya lagi, sudah masuk tahun 2015, 2016, 2017, itu dia (Noval) sudah mulai juara 1, juara 2, juara 1, juara 2.”

Prestasi-prestasi yang Noval raih sejak 2015 hingga 2017 meliputi level kabupaten, propinsi, hingga luar negeri.

Misalnya pada 2017, Noval merupakan juara 1 dalam ajang Frauntera Cup, yang berlangsung di Timor Leste.

Bahkan, saat Kejuaraan Nasional tahun 2017 yang berlangsung di Jakarta, nama Noval Mandaka masuk 6 besar atlet terbaik.

Pada tahun ini, atau 2019, sebenarnya dia direncanakan dikirim mengikuti Olimpiade Siswa Nasional (O2SN). Namun rencana tersebut terpaksa dibatalkan karena Noval terpilih menjadi Paskibraka Nasional.

Proses Seleksi

Lolosnya Noval menjadi Paskibraka Nasional dikonfirmasi oleh pihak SMA Islam Muthmainnah Ende. Untuk diketahui, Noval merupakan siswa kelas XI IPS, SMA Muthmainnah Ende.

Kepala Sekolah SMA Muthmainnah Ende, Lukman Pua Rangga, Spd, yang ditemui endeh.id (31/7) mengonfirmasi bahwa sekarang ini Noval telah berada di Jakarta mengikuti latihan.

Terkait proses Noval menjadi Paskibraka, dirinya menjelaskan bahwa hal tersebut dimulai sejak Noval berproses dalam ekstra kurikuler yang di terdapat di Muthmainnah.

Di sekolah Muthmainnah terdapat ekstra kurikuler yang diberi nama Paskibra Sekolah. Dan Noval, merupakan salah satu anggotanya.

“Mereka ini dilatih terus baris-berbaris dan dilaksanakan secara periodik,” kata Lukman.

Ekstra kurikuler ini dibentuk karena melihat potensi siswa dalam bidang tersebut. Hal itu dibuktikan dengan seringnya Muthmainnah menjuarai lomba Deville atau baris-berbaris di kabupaten Ende.

“Tahun 2017, 2016, 2015 tahun 2014, kami juara semua. Ada yang kami juara 1, ada yang juara 2.”

Noval yang tertarik, lalu memutuskan ikut dalam ekstra kurikuler tersebut dan giat berlatih.

Pada bulan Maret 2019, Muthmainnah menerima surat dari Dinas Pemuda dan Olahraga (PPO) kabupaten Ende untuk mengikuti seleksi Paskibraka 2019.

Menanggapi surat tersebut pihak sekolah melakukan seleksi intern atau antar-kelas.

Seleksi antar-kelas terpaksa dilakukan lantaran ekstra kurikuler Paskibra Sekolah membuat Muthmainnah memiliki banyak stok.

Noval lolos seleksi antar-kelas dan didaulat mewakili Muthmainnah.

Setelah itu dilakukan lagi seleksi antar-sekolah di tingkat kabupaten. Seleksi ini bukan lagi domain sekolah melainkan Dinas PPO Ende.

Proses seleksi di tingkat kabupaten dilaksanakan pada bulan Juni 2019. Yeremias Bore, kepala Dinas PPO kabupaten Ende menjelaskan, perwakilan dari sekolah di seleksi dari tingkat kecamatan terdahulunya.

“Kalau dulu kan, asal ambil. Sekarang kita proses di kecamatan sudah harus diseleksi. Nanti ada utusan-utusan dari kecamatan,” kata Yeremias (1/8).

Lebih dari seratus siswa ikut dalam seleksi ini untuk mendapatkan 72 orang Paskibra untuk tingkat kabupaten, 2 orang untuk tingkat propinsi, dan 1 orang untuk tingkat nasional.

Pada seleksi terakhir mencari perwakilan untuk nasional, terdapat 4 orang kandidat yang dinilai layak. Hal tersebut diungkapkan oleh Sersan Mayor Usman S. R, Bintara Pelatih Kodim 1602 Ende yang bertugas melatih Paskibra.

“Setelah itu disaring lagi, tinggal 2 orang, Noval dari SMA Islam Muthmainnah, dengan yang satu siswa dari Smansa (SMA Negri 1 Ende),” jelas Usman (31/7).

Seleksi ini amat ketat sebab semuanya dinilai oleh para pelatih. Proses ini berlangsung selama satu minggu.

”Akhirnya, nilai yang bagus dari postur, ketahanan fisik, dan juga dari IQ (Intelligence Quotient) antara 2 orang, sehingga Noval yang kita sampaikan untuk perwakilan kabupaten Ende ke Jakarta.”

Noval kemudian diberangkatkan ke Kupang untuk mengikuti seleksi tingkat propinsi sebelum dinyatakan layak mewakili NTT.

Kata Kadis PPO, Yeremias Bore, keberangkatan Noval ke kupang didanai oleh Pemda sedangkan dari Kupang ke Jakarta, karena merupakan agenda nasional, maka dibiayai pemerintah pusat.

Keberangkatan Noval ke Jakarta menjadi Paskibraka Nasional, dengan sendirinya mengulang sejarah SMA Islam Muthmainnah pada 1975, yang pernah mengirim Paskibraka Nasional.

Untuk diketahui, pada 1975, siswa Muthmainnah atas nama Aksa Jamaludin pernah meraih prestasi yang sama.

Untuk kabupaten Ende sendiri, prestasi Noval tahun ini mengulang sejarah tahun 2008. Namun, pada tahun 2008 itu Paskibraka Nasional asal Ende yang mewakili NTT, dipulangkan karena alasan kesehatan.

Karenanya Sersan Mayor Usman S. R, sebagai pelatih Paskibra Ende 2019, mengingatkan bahwa belum saatnya untuk “bertepuk dada,” sebab Noval masih berproses di Jakarta.

Dirinya hanya berpesan kepada Noval agar berupaya sekuat tenaga, masuk ke dalam pasukan 8 atau pasukan 17. Pasukan bergengsi pengibar Sang Saka Merah Putih.

Agustinus Rae