Kegiatan Pelatihan Molor, Nyaris 3 Jam Warga Tunggu Kades

Avatar photo
1anua
Warga dan perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Ende menunggu kehadiran Kades di pelataran Kantor Desa Nuaone (2/7/20)

Kegiatan pelatihan Dinas Pertanian Kabupaten Ende kepada warga Desa Nuone, Kecamatan Detusoko (2/7/20) berlangsung diluar jadwal alias molor. Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Desa Nuaone tersebut molor lantaran warga dan Dinas Pertanian menunggu kedatangan Kepala Desa (Kades).

Warga Nuaone dan perwakilan Dinas Pertanian telah hadir di Kantor Desa sejak pukul 08.00 WITA sesuai undangan. Namun kegiatan tersebut tak kunjung dimulai. Menurut warga kegiatan dapat dimulai jika Kades telah tiba di lokasi. Hal sama diutarakan perwakilan Dinas Pertanian yang berada di lokasi.

Advertisement
iklan
Scroll kebawah untuk lihat konten

Mereka terpaksa bersabar menanti kehadiran Kades. Nyaris 3 jam mereka menunggu, Kades Nuaone Fransiskus Seda baru hadir sekitar pukul 10.30 Wita.

Kabid Tanaman Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Fransiskus Ndoki, yang diwawancarai Ende News menyayangkan keterlambatan Kades. Menurutnya, pihak Dinas telah ada di lokasi sesuai jadwal mengingat kegiatan pelatihan kali ini tergolong penting.

Kegiatan kali ini merupakan pelatihan bagi warga penerima bantuan. Sebelumnya, Dinas Pertanian Kabupaten Ende memberikan alat pengupas kopi kepada 1 Gapoktan yang terdiri dari 5 Kelompok Tani. Karena itu, pelatihan dilakukan guna melatih warga menggunakan alat pengupas kopi.

“Baru-baru ini kita beri bantuan 1 unit alat pengupas kopi kepada Gapoktan di sini. Jadi untuk operasional di lapangan maka kita membuat pelatihan agar mereka bisa menggunakan alat itu,” kata Fransiskus Ndoki.

Lanjutnya, dalam catatan Dinas Pertanian total luas wilayah perkebunan kopi yang dikelola warga Desa Nuaone sekitar 5 hektar. Penghasilan dari kebun kopi merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar bagi warga.

Dengan bantuan alat dan pelatihan, diharapkannya mampu mempermudah kerja dan meningkatkan produktifitas hasil perkebunan kopi.

Di lain pihak, Kades Nuaone Fransiskus Seda memberikan klarifikasi atas keterlambatannya. Kata Kades Fransiskus, dirinya masih mengurus beberapa hal administrasi, sehingga terlambat tiba di lokasi.

“Kita ini kan Kepala. Yah, masih urus ini, urus itu, banyak yang diurus,” ucap Kades Nuaone, Fransiskus Seda. Tambahnya, bantuan alat pengupas kopi dan pelatihan amat membantu warga di wilayahnya. (ARA/EN)