Sejarah Pemilihan Bupati Ende Sejak 1963 : Mulanya Penunjukan Langsung

Avatar photo
Kepala Daerah Tingkat II atau bupati Ende pertama, Mauritz Gerardus Winokan dan bupati Ende kedua, H. J. Gadi Djou
Kepala Daerah Tingkat II atau bupati Ende pertama, Mauritz Gerardus Winokan dan bupati Ende kedua, H. J. Gadi Djou

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kabupaten Ende sebentar lagi. Proses pemilihan yang akan menentukan orang nomor satu atau bupati Ende ini akan digelar pada bulan November Nanti.

Untuk kabupaten Ende, pemilihan bupati Ende tahun 2024 merupakan kelanjutan dari proses pemilihan sejak 1963. Dahulu, proses pemilihan bupati Ende dilakukan secara penunjukan langsung.

Advertisement
iklan
Scroll kebawah untuk lihat konten

BACA JUGA

Penelusuran Ende News, jika ditilik kebelakang, proses pemilihan bupati Ende mulanya dilakukan secara penunjukan langsung. Kemudian, dalam perjalanan, proses pemilihan bupati Ende dilakukan oleh DPRD.

Sekarang ini proses pemilihan bupati Ende tidak lagi demikian melainkan dipilih langsung oleh masyarakat.

Penunjukan Langsung

Mulanya proses pemilihan bupati Ende dilakukan secara penunjukan langsung. Proses pemilihan dengan metode penunjukan langsung terjadi sejak pembentukan Ende sebagai sebuah kabupaten atau Daerah Tingkat II.

BACA JUGA

Sebelum tahun 1958, untuk ketahui, Ende merupakan bagian dan menjadi ibukota dari Daerah Flores. Kepala Daerah Flores dijabat oleh L. E. Monteiro.

Nah, setelah itu pada 1958, sesuai ketentuan UU nomor 64 tahun 1958 tentang pembentukan Daerah Tingkat II. Daerah Tingkat I NTT dibagi menjadi 12 Daerah Tingkat II, salah satunya Daerah Tingkat II Ende yang merupakan penggabungan dari swapraja Ende dan Lio.