Sejarah Pacuan Kuda di Ende: Berawal di Ippi, Berakhir di Eltari

Avatar photo
Seorang joki menunggangi kudanya, diperkirakan di arena pacuan berbentuk lingkaran di Ippi, Kota Ende (Foto: Arsip keluarga Lius Kato)
Seorang joki menunggangi kudanya, diperkirakan di arena pacuan berbentuk lingkaran di Ippi, Kota Ende (Foto: Arsip keluarga Lius Kato)

Pindah Lokasi

Dua joki kuda yang seangkatan dengan Pala Ahmadu yakni, Luis Lengo dan Lius Kato, juga tak mengingat jelas situasi pacuan kuda di Paupanda. Lius Kato mengatakan (5/12/21), dirinya sebatas memastikan pemindahan itu benar terjadi karena sempat menonton beberapa kali kendati telah pensiun sebagai joki. Sementara Luis Lengo (7/12/21) mengarahkan kami menemui Chris Lengo yang merupakan generasi joki setelah mereka.

Chris Lengo merupakan joki kuda bernama Bunga Bakung yang menjadi jawara saat pacuan berlangsung di Jalan Kelimutu. Kata Chris, diwawancara via telepon, pacuan di Paupanda hanya berlansung sekitar dua tahun atau hingga tahun 1974.

Penghentian arena pacuan di Paupada dikarenakan kondisi trek yang tidak layak sehingga mengakibatkan kecelakaan. Penghentian terjadi pasca salah satu kuda melompat ke luar lintasan lalu terjun ke dalam sumur. “Kuda lari lompat pagar terus jatuh dalam sumur, langsung dihentikan memang,” kata Chris Lengo.

Setelah itu arena pacuan kuda pindah ke Jalan Kelimutu, Kota Ende. Arena pacuan di Jalan Kelimutu merupakan trek lurus start dari Simpang Lima sampai finish di depan SMPN 2 Ende, yang kala itu belum diaspal. Arena ini digunakan sekitar 4 tahun lamanya.

Mekanisme pertandingan masih sama dengan sebelumnya dimana ada proses lelang kuda, sistem eliminasi, dan mencari Juara Umum. Chris tentu saja ingat sebab kuda yang ditungganginya, Bunga Bakung, sering juara dan sempat menjadi Juara Umum. Chris juga mendapat penghargaan sebagai joki teladan yang mendapat uang pembinaan.

Setelah itu arena pacuan kuda pindah lagi ke Jalan Eltari, Kota Ende. Arena pacuan menggunakan lintasan lurus, start dari Simpang Lima dan finish di depan Kantor Dukcapil Kabupaten Ende. Arena ini digunakan sekitar 3 tahun atau hingga tahun 1983.

Arena di Jalan Eltari ternyata merupakan akhir sejarah pacuan kuda di Ende, setelah itu olahraga ini berhenti total hingga sekarang. Ikwal penghentian pun tidak diketahui. Chris Lengo memperkirakan penghentian pacuan sebagai akibat pengaspalan jalan namun dia tidak dapat memastikannya. Joki lainnya seperti Pala Ahmadu, Lius Kato, Linus Lengo pun demikian, tidak mengetahui alasan penghentian. (Agustinus Rae/EN)