Waktu Pendaftaran Pelamar RS Pratama Tanali Terlalu Singkat, Ada Apa?

Avatar photo
Waktu Pendaftaran Pelamar RS Pratama Tanali Terlalu Singkat, Ada Apa?

Pendaftaraan bagi para pelamar yang ingin bekerja di RS Pratama, Tanali, Kabupaten Ende ditutup hari ini, Jumat 24 April 2020. Hal tersebut disampaikan oleh sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Vitalis Kako kepada Ende News (24/4).

Dalam surat yang ditanda tangani Vitalis Kako tertanggal 20 April 2020, pendaftaran dibuka sejak tanggal 22 hingga 24 April 2020, atau hanya dua hari.

Mengenai singkatnya waktu Vitalis menambahkan bahwa tanggal 21 April, sehari setelah surat diterbitkan, pihaknya telah menginformasikan ke publik melalui Radio. Selain itu informasi juga di kirim ke seluruh Puskesmas di Kabupaten Ende.

Karena itu pihaknya merasa waktu yang disediakan tergolong cukup bagi para pelamar.

Namun, tidak demikian bagi para pelamar. Salah satunya adalah Mawar (bukan nama sebenarnya).

Mawar mengeluh lantaran waktu yang disediakan oleh Dinkes Ende amat singkat. Cerita Mawar, dia mendapat informasi melalui WatsApp tanggal 22 April.

Mawar sampai tak percaya membacanya sebab waktu yang tertuang dalam surat pengumuman amat singkat baginya.

Menurut Mawar beberapa teman yang berniat melamar tak sanggup melengkapi berkas persyaratan, termasuk teman yang membagikan informasi di WatsApp.

Dalam pengamatan Ende News di lokasi pendaftaran, memang terlihat kesibukan dimana para pelamar kesana-kemari melengkapi berkas. Para pelamar tergesa-gesa lantaran waktu pendaftaran segera ditutup.

Waktu pendaftaran yang amat singkat mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Ende, salah satu Mahmud Djegha.

Mahmud secara keras mempertanyakan langkah Dinkes Ende yang seolah-seolah membatasi para pelamar.

“Mengenai waktu, ya memang, itu terlalu singkat. Bayangkan cuma 2 hari. Itu kan sama saja membatasi pelamar,” kata Mahmud.

Menurutnya proses pendaftaran bukan sesuatu yang mendesak bagi Dinkes Kabupaten Ende. Hal ini mengingat RS Pratama Tanali belum melengkapi beberapa persyaratan termasuk izin operasional dan Amdal. Artinya, kebutuhan akan pekerja di RS Pratama tidak mendesak.

“Jadi, mengapa Dinkes membatasi waktu. Ada apa?,” tanya Mahmud.

Mahmud menjelaskan, dirinya sebagai wakil rakyat sempat mendengar keluhan masyarakat, bahwa disinyalir ada permainan yang mengarah kepada praktek nepotisme.

“Sejak awal saya sudah dengar keluhan masyarakat, dari Ekolea, dari Fataatu Timur, bahwa ada indikasi mengarah ke situ (nepotisme). Tapi belum jelas saat itu. Sekarang, dengan memperhatikan waktu yang begitu singkat, saya kira, itu menguatkan opini di masyarakat,” tegas Mahmud.

Karenanya demi menjaga netralitas pemerintah dan keadilan bagi para pelamar, khususnya yang sekarang ini sedang berada di desa-desa, dirinya meminta kepada Dinkes Ende menunda penutupan pendaftaran.

Untuk diketahui, jumlah pelamar yang terdaftar hingga kemarin, Kamis (23/4) sebanyak 252 orang. Sedangkan untuk hari ini masih dilakukan rekap data.

Para pelamar akan memperebutkan 35 lowongan tenaga medis yang disediakan. (ARA/EN)