Cara Keuskupan Agung Ende Mendata Kepulangan TKI

Avatar photo
Ketua KKPP-MP Keuskupan Agung Ende, Romo Reginald Pipierno (28/5/20)
Ketua KKPP-MP Keuskupan Agung Ende, Romo Reginald Pipierno (28/5/20)

Komisi Keadilan Perdamaian,Pastoral Migran dan Perantau (KKPP-MP), Keuskupang Agung Ende, merilis data kepulangan TKI asal Kabupaten Ende. Dalam data KKPP-MP, diperkirakan sebanyak 800 hingga 1.000 TKI asal Kabupaten Ende.

Romo Reginald Pipierno, ketua KKPP-MP, yang ditemui Ende News (28/05/20) mengatakan, pihaknya telah bekerja dalam kurun waktu yang lama untuk mengumpulkan data tersebut. Menurutnya, dari data tersebut, sebagian besar telah berada di Indonesia.

Advertisement
iklan
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Sebagian besar sudah berada di Jakarta, Batam, dan beberapa daerah di Indonesia,” jelas Romo Reginald.

KKPP-MP memprediksi para TKI akan tiba di Ende pada akhir bulan Mei hingga awal Juni 2020.

Terkait mekanisme kepulangan, Romo Reginald menjelaskan, para TKI akan tiba secara mandiri atau tidak serentak. Para TKI akan tiba menggunakan biaya pribadi, sehingga nyaris tidak ada kemungkinan mengorganisir kepulangan.

Cara Pendataan

Seperti diberitakan sebelumnya, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Ende belum mengantongi data mengenai jumlah TKI asal Ende. Pihak Disnakertrans Kabupaten Ende mengatakan, sementara ini yang memiliki data hanya KKPP-MP Keuskupan Agung Ende.

Menurut ketua KKPP-MP Keuskupan Agung Ende, Romo Reginald Pipierno, pendataan dapat dilakukan sebab KKPP-MP telah bekerja memantau para TKI sejak tahun 2013.

KKPP-MP memiliki jejaring di seluruh Indonesia, baik dengan sesama LSM maupun dengan pemerintah. “Ini merupakan jejaring Gereja yang di dalamnya terdiri dari para Imam,” ungkap Romo Reginald.

Sebelum pandemi corona, KKPP-MP melakukan pengawasan. Tidak jarang KKPP-MP juga membantu para TKI yang mengalami kesulitan. Memasuki masa pandemi corona, pemantauan makin gencar dilakukan mengingat kondisi perekonomian dibeberapa negara, mulai menggelisahkan.

Pada awal bulan April 2020, beberapa negara termasuk Malaysia, terlihat kecenderungan pelemahan ekonomi. Beberapa perusahaan terpaksa melakukan pengurangan gaji. Yang lain bahkan melakukan pemutusan kontrak kerja.

Nasib kian buruk membuat para TKI memutuskan pulang ke tanah air. Kepulangan para TKI memuncak pada pertengahan bulan April hingga awal Mei. Menurut Romo Reginald, hingga saat ini terhitung ada 7 kedutaan telah merilis data kepulangan TKI.

KKPP-MP selalu mengikuti perkembangan dan menggunakan seluruh jejaring untuk menghimpun data. Ketika kedutaan merilis data kepulangan misalnya, KKPM-MP menelusuri data tersebut untuk mengetahui keberadaan para TKI.

“Kita mendata by name, by adress,” jelas Romo Reginald.

Lain cara, menggunakan data di setiap Paroki di daerah-daerah yang disinyalir terdapat TKI asal NTT. “Kami memiliki jejaring di Batam, di seluruh Jawa, dan daerah-daerah lain,” lanjut Romo Reginald, itulah sebabnya pihaknya mampu menghimpun data.

Dari akumulasi pendataan yang dilakukan KKPP-MP ditemukan bahwa TKI asal NTT yang berencana pulang kampung, paling banyak berasal dari Kabupaten Ende dan Kabupaten Malaka.

Untuk Kabupaten Ende disinyalir sekitar 800 hingga 1.000 TKI asal Kabupaten Ende.

Paling Tinggi 500 TKI Tiba di Ende

Dikatakan Romo Reginald Pipierno, terkait banyaknya jumlah TKI asal Kabupaten Ende yang berencana pulang, dirinya mengharapkan agar masyarakat tidak perlu cemas.

Angka 800 hingga 1.000 adalah data TKI yang berencana pulang. Namun, apakah seluruhnya akan tiba di Ende, menurutnya itu tidak dapat dipastikan. Bahkan dirinya memastikan jumlah TKI yang akan tiba di Ende akan menurun dratis dari jumlah tersebut.

Beberapa faktor amat mempengaruhi, tiba atau tidaknya para TKI di kampung halaman.

Faktor pertama, rapid test yang diberlakukan pemerintah pusat dan daerah-daerah. Jika hasil tes kepada TKI menunjukan gejala reaktif maka mereka akan dikarantina. Dengan sendirinya menghambat kepulangan para TKI.

Faktor kedua, sebagian TKI memilih bertahan di luar NTT dengan bekerja serabutan. “Mungkin mereka berpikir, kalau pulang mau kerja apa di kampung?” tambah Romo Reginald. Karena itu sebagian TKI ini  menunggu kondisi normal untuk akan kembali ke luar negeri.

Diluar dua faktor tersebut, KKPP-MP melakukan upaya koordinasi dengan jejaring di luar NTT, guna mempekerjakan para TKI untuk sementara waktu.

“Itu adalah upaya kami demi mengurangi penumpukan TKI di Ende,” ungkapnya.

Dirinya memastikan, dari 800 hingga 1.000 TKI yang terdata, paling tinggi 500 TKI yang akan tiba di Kabupaten Ende . “Paling banter 500 TKI yang bisa tiba di Ende. Itu jumlah tertinggi,” kata Romo Reginald. (ARA/EN)